Ekonomi

Bongkar Mafia Pangan, Mentan: Ekonomi Bisa Tumbuh 1 Persen, Siapa Saja Pelakunya?

Tintaotentik.co – Upaya pemerintah dalam membersihkan praktik kecurangan di sektor pangan kembali menjadi sorotan. Melalui Kementerian Pertanian (Kementan), pemerintah menyatakan komitmennya untuk menindak tegas para pelaku yang merugikan masyarakat dan melemahkan fondasi ketahanan pangan nasional.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyebut keberadaan mafia pangan selama ini telah menjadi penghambat signifikan dalam sistem distribusi dan kualitas komoditas pangan. Ia meyakini, jika praktik-praktik manipulatif ini diberantas tuntas, maka perekonomian nasional berpotensi tumbuh hingga 1 persen lebih tinggi dari proyeksi saat ini.

“Bisa saja sampai 1% [pertumbuhan ekonomi], karena bukan di beras saja [pelanggaran pangan]. Minyak goreng juga ada, lalu kita temukan pupuk palsu. Kemudian kemarin ada gula juga,” ujar Amran saat memberi keterangan di Makassar, Sabtu (12/7/2025).

Dalam kerja sama antara Kementan dan Satgas Pangan Polri, terungkap adanya pelanggaran serius oleh sedikitnya 10 produsen beras yang diduga mengedarkan produk dengan mutu dan kualitas di bawah standar. Dampaknya tidak main-main, potensi kerugian akibat ulah para produsen tersebut diperkirakan mencapai Rp99 triliun dan menimpa jutaan konsumen di berbagai wilayah Indonesia.

Tak hanya itu, Amran juga mengungkap kasus peredaran pupuk palsu yang ditemukan baru-baru ini. Dalam penggerebekan tersebut, lima produsen terindikasi memproduksi dan menyebarkan pupuk ilegal, dengan nilai kerugian mencapai Rp3,2 triliun.

“Ini bukan masalah Rp3,2 triliun, tetapi petaninya langsung bangkrut. Mereka mengandalkan pinjaman KUR. Apakah tega? Ini tidak beradab,” tegas Amran, menyayangkan dampak destruktif yang dirasakan langsung oleh para petani kecil.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus mengawal ketat sektor pangan agar bersih dari praktik manipulatif dan koruptif, demi menjaga integritas pertanian nasional.
“Kami ingin pertanian Indonesia berjaya dan menjadi lumbung pangan dunia,” kata Amran.

Berikut ini adalah daftar sepuluh produsen beras yang tercatat melanggar kualitas dan mutu berdasarkan sampel yang diuji oleh Kementan dan Satgas Pangan:

1. WG – Produk: S, S, F, S (10 sampel diuji dari Aceh, Lampung, Sulawesi Selatan, Jabodetabek, Yogyakarta)

2. PT FSTJ – Produk: ASP, BP SR, BP W, FS, RP, SP, SR (9 sampel dari Sulsel, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Aceh)

3. PT BPR – Produk: RP, RU (7 sampel dari Sulsel, Jawa Tengah, Kalsel, Jabar, Aceh, Jabodetabek)

4. PT UCI – Produk: L, L (6 sampel dari Jabodetabek, Jateng, Sulsel, Jabar)
5. PT BPS Tbk – Produk: TK (4 sampel dari Jateng, Lampung)

6. PT BTLA – Produk: EM, SH (4 sampel dari Sumut dan Aceh)

7. PT SUL/JG – Produk: A (3 sampel dari Yogyakarta dan Jabodetabek)

8. PT SJI – Produk: DK, BSJ (3 sampel dari Lampung)

9. CV BJS – Produk: RU, KA (3 sampel dari Lampung)

10. PT JUS – Produk: PW, BMWC, KPW, MPW (3 sampel dari Jabodetabek)

Sulis

Recent Posts

MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

TintaOtentik.Co - Program Makanan Bergizi Gratis di Tangerang Selatan berjalann dari bulan Januari 2025. Sampai…

8 hours ago

Efisiensi Distribusi, Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Melalui Tol Rangkas Bitung

TintaOtentik.Co - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang resmi menandatangani kontrak kerja…

2 days ago

Tinjau Pengerjaan Jalan Griya Loka BSD, Pemkot Tangsel Pastikan Kualitas Bangunan

TintaOtentik.Co - Pemerintah Kota Tangsel melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi(DSDABMBK)…

2 days ago

Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

TintaOtentik.Co - Pilot Project Integrasi Nomor Identifikasi Bidang (NIB) dan Nomor Objek Pajak (NOP) sudah…

3 days ago

Sambangi DPRD Tangsel, Warga Witana Harja Pamulang Geram Lahan Fasos Fasum Dikuasai Oknum Liar!<br>

TintaOtentik.Co - Warga Witana Harja Pamulang bersama Kuasa Hukum melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan…

3 days ago

Ada 193 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan, UPTD PPA Tangsel: Pondok Aren Terbanyak

TintaOtentik.Co - Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Tangerang Selatan…

3 days ago