Gaya Hidup

Mengenali Speech Delay pada Anak, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

TintaOtentik.co – Keterlambatan bicara atau speech delay menjadi salah satu aspek perkembangan anak yang perlu diperhatikan oleh orang tua. Mengenali tanda-tanda sejak dini dapat membantu dalam menentukan langkah intervensi yang tepat guna mendukung perkembangan anak secara optimal.

Setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, namun ada tahapan yang dapat dijadikan acuan. Jika seorang anak belum mencapai milestone tertentu dalam berbicara sesuai usianya, kondisi ini bisa disebut sebagai speech delay.

Apa Itu Speech Delay?

Speech delay adalah kondisi di mana seorang anak mengalami keterlambatan dalam berbicara dibandingkan dengan anak seusianya. Berbeda dengan language delay, di mana anak mungkin bisa mengucapkan kata-kata tetapi kesulitan dalam memahami atau menggunakannya dalam komunikasi.

Menurut Healthline, anak dengan speech delay mungkin mencoba berbicara, tetapi mengalami kesulitan dalam membentuk suara dengan benar. Dalam beberapa kasus, keterlambatan ini bisa menjadi bagian dari pola perkembangan anak yang normal. Namun, ada pula kondisi tertentu yang dapat menyebabkan speech delay dan memerlukan intervensi lebih lanjut.

Tahapan Perkembangan Bicara Anak

Setiap anak memiliki ritme perkembangan yang berbeda, namun ada tahapan umum yang dapat menjadi panduan bagi orang tua dalam mengenali perkembangan bicara anak:

  • Usia 0–1 tahun: Bayi mulai mengoceh, tertawa, dan merespons suara. Di sekitar usia 1 tahun, mereka biasanya sudah bisa mengucapkan satu atau dua kata sederhana seperti “mama”.
  • Usia 1–2 tahun: Anak mulai memahami nama-nama benda, mengikuti instruksi sederhana, dan menggunakan kombinasi dua kata, seperti “mau susu”.
  • Usia 2–3 tahun: Anak semakin banyak berbicara dan menguasai sekitar 1.000 kata. Mereka mulai menyusun kalimat sederhana dan menyebutkan nama benda di sekitar mereka.

Jika anak berusia 2 tahun belum bisa mengucapkan setidaknya 50 kata atau belum membentuk frasa dua kata, kondisi ini bisa menjadi indikasi adanya speech delay.

Penyebab Speech Delay

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak mengalami keterlambatan bicara antara lain:

  1. Gangguan pada Mulut atau Lidah
    Beberapa anak mengalami kesulitan berbicara akibat masalah pada lidah atau langit-langit mulut. Salah satu kondisi yang bisa menyebabkan hal ini adalah ankyloglossia (tongue-tie), di mana lidah terlalu terikat ke dasar mulut sehingga membatasi pergerakannya.
  2. Gangguan Pendengaran
    Anak yang mengalami gangguan pendengaran sering kali mengalami keterlambatan bicara karena kesulitan mendengar dan meniru suara dengan benar. Jika seorang anak tidak merespons suara atau tidak bereaksi terhadap namanya, ini bisa menjadi tanda adanya gangguan pendengaran.
  3. Kurangnya Stimulasi
    Lingkungan yang minim interaksi verbal antara orang tua dan anak juga dapat menjadi penyebab speech delay. Anak-anak belajar berbicara dengan meniru suara dan bahasa yang mereka dengar di sekitarnya.
  4. Gangguan Spektrum Autisme (ASD)
    Anak dengan autisme kerap mengalami kesulitan dalam komunikasi, baik secara verbal maupun nonverbal. Beberapa tanda yang sering muncul antara lain echolalia (mengulang kata atau frasa tanpa memahami maknanya), kesulitan dalam interaksi sosial, serta keterlambatan dalam berbicara dan memahami bahasa.
  5. Gangguan Neurologis atau Keterbatasan Kognitif
    Beberapa kondisi neurologis, seperti cerebral palsy dan cedera otak traumatis, dapat memengaruhi kemampuan berbicara anak. Selain itu, speech delay juga bisa menjadi tanda adanya gangguan intelektual.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak sebaiknya menjalani evaluasi perkembangan pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan 30 bulan. Namun, jika orang tua melihat adanya keterlambatan bicara, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Usia 12 bulan: Tidak menggunakan gerakan seperti menunjuk atau melambaikan tangan.
  • Usia 18 bulan: Lebih sering menggunakan gerakan daripada suara untuk berkomunikasi atau kesulitan meniru suara.
  • Usia 2 tahun: Hanya bisa meniru kata atau gerakan tanpa memproduksi kata-kata sendiri, atau tidak bisa mengikuti perintah sederhana.
  • Usia 3 tahun: Kesulitan menyebut nama benda, tidak bisa membentuk kalimat sederhana, atau sulit dipahami bahkan oleh anggota keluarga.

Cara Mengatasi Speech Delay

Jika anak mengalami speech delay, beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:

  1. Terapi Wicara
    Terapi wicara dilakukan oleh speech-language pathologist untuk membantu anak meningkatkan kemampuan berbicara. Jika tidak ada masalah perkembangan lainnya, terapi ini dapat membantu anak mengejar ketertinggalan sebelum memasuki usia sekolah.
  2. Intervensi Dini
    Studi menunjukkan bahwa tanpa intervensi dini, speech delay dapat berlanjut hingga dewasa dan memengaruhi kemampuan sosial, emosional, serta akademik anak. Oleh karena itu, intervensi dini sangat disarankan bagi anak dengan keterlambatan bicara.
  3. Stimulasi dari Orang Tua
    Orang tua memiliki peran besar dalam mendukung perkembangan bicara anak. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:
    • Sering berbicara dengan anak dan menarasikan aktivitas sehari-hari.
    • Menggunakan gerakan tangan dan ekspresi wajah untuk membantu anak memahami kata-kata.
    • Membacakan buku dan mengajak anak bernyanyi.
    • Mengajak anak bermain dengan teman sebaya yang sudah memiliki keterampilan berbicara lebih baik.

Jika speech delay disebabkan oleh kondisi lain, seperti gangguan pendengaran atau masalah pada struktur mulut, maka perawatan medis tambahan mungkin diperlukan, seperti penggunaan alat bantu dengar atau prosedur medis tertentu.

Mengenali tanda-tanda speech delay sejak dini dan melakukan intervensi yang tepat dapat membantu anak mengembangkan kemampuan bicaranya secara optimal.

Bagas

Recent Posts

MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

TintaOtentik.Co - Program Makanan Bergizi Gratis di Tangerang Selatan berjalann dari bulan Januari 2025. Sampai…

14 hours ago

Efisiensi Distribusi, Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Melalui Tol Rangkas Bitung

TintaOtentik.Co - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang resmi menandatangani kontrak kerja…

2 days ago

Tinjau Pengerjaan Jalan Griya Loka BSD, Pemkot Tangsel Pastikan Kualitas Bangunan

TintaOtentik.Co - Pemerintah Kota Tangsel melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi(DSDABMBK)…

2 days ago

Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

TintaOtentik.Co - Pilot Project Integrasi Nomor Identifikasi Bidang (NIB) dan Nomor Objek Pajak (NOP) sudah…

3 days ago

Sambangi DPRD Tangsel, Warga Witana Harja Pamulang Geram Lahan Fasos Fasum Dikuasai Oknum Liar!<br>

TintaOtentik.Co - Warga Witana Harja Pamulang bersama Kuasa Hukum melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan…

3 days ago

Ada 193 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan, UPTD PPA Tangsel: Pondok Aren Terbanyak

TintaOtentik.Co - Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Tangerang Selatan…

3 days ago