TintaOtentik.co – Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa dominasi platform over-the-top (OTT) asing di pasar Indonesia tidak boleh mengancam keberlangsungan industri penyiaran nasional.
Menurutnya, meskipun film dan program televisi yang disajikan di platform OTT telah dinikmati oleh lebih dari 200 juta pengguna internet di Indonesia yang merupakan populasi internet terbesar keempat di dunia namun pasar Indonesia harus tetap menjaga industri penyiaran domestik agar tetap bertahan.
Pernyataan ini disampaikan Meutya dalam sebuah pertemuan dengan Presiden Motion Picture Association (MPA) Asia Pasifik yang berlangsung pekan ini. Ia menekankan pentingnya agar platform OTT asing berperan aktif dalam mendukung produksi konten lokal sekaligus berkontribusi dalam pembiayaan ekosistem penyiaran nasional sebagai bagian dari kedaulatan digital Indonesia.
“Kami juga ingin platform OTT Asing memberdayakan industri penyiaran,” ujarnya.
Menteri Meutya menjelaskan bahwa meski industri penyiaran menghadapi tantangan besar, seperti tingginya biaya operasional dan investasi, peranannya masih sangat vital dalam menjangkau masyarakat di daerah-daerah yang belum sepenuhnya terakses oleh jaringan internet.
Namun, ia mengingatkan bahwa tren konsumen yang semakin beralih ke konten digital melalui OTT membuat industri penyiaran menghadapi tekanan yang tidak ringan.
Karena itu, Meutya menegaskan prinsip keadilan dalam persaingan, agar industri penyiaran dan platform OTT bisa bersaing secara setara.
Meutya juga mengapresiasi komitmen sejumlah platform OTT yang sudah mulai mengintegrasikan konten lokal dalam layanan mereka. Meski demikian, ia menekankan pentingnya langkah keberpihakan yang nyata terhadap industri penyiaran nasional dalam kerangka kerja sama yang saling menguntungkan.
“Melibatkan dan memberdayakan produksi lokal juga, itu sangat bagus,” kata Meutya.
“Kami menyukai ide itu. Namun pada saat yang sama, kami juga perlu membuat industri penyiaran kami bertahan,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Mila Venugopalan, Presiden sekaligus Managing Director MPA Asia Pasifik, memberikan respons positif dan menawarkan pengalaman terbaik dari berbagai negara, termasuk Australia.
Di sana, penyiar lokal justru mendorong deregulasi dan peningkatan efisiensi, bukan membebani OTT. MPA berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam pengembangan bakat lokal serta produksi cerita Indonesia yang autentik.
Selain itu, MPA menyambut baik langkah pemerintah Indonesia dalam memblokir situs-situs pembajakan sebagai bagian dari perlindungan konten digital di era internet yang terus berkembang pesat.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Alexander Sabar, Staf Khusus Menteri bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital Raline Shah, serta sejumlah pimpinan dan perwakilan MPA Indonesia.
TintaOtentik.Co - Program Makanan Bergizi Gratis di Tangerang Selatan berjalann dari bulan Januari 2025. Sampai…
TintaOtentik.Co - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang resmi menandatangani kontrak kerja…
TintaOtentik.Co - Pemerintah Kota Tangsel melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi(DSDABMBK)…
TintaOtentik.Co - Pilot Project Integrasi Nomor Identifikasi Bidang (NIB) dan Nomor Objek Pajak (NOP) sudah…
TintaOtentik.Co - Warga Witana Harja Pamulang bersama Kuasa Hukum melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan…
TintaOtentik.Co - Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Tangerang Selatan…