TintaOtentik.co – Calon Wakil Gubernur Banten nomor urut 01, Ade Sumardi, mengkritisi program sekolah gratis yang dijanjikan oleh pasangan calon nomor urut 02, Andra-Dimyati. Menurut Ade, anggaran Pemerintah Provinsi Banten saat ini tidak memadai untuk menggratiskan seluruh sekolah.
Selain anggaran, Ade Sumardi juga mengatakan tidak ada kejelasan terkait sekolah bagaimana yang di gratiskan. Karena sekolah negeri sudah gratis dari Tahun 2017 di Banten.
Dimyati pun menjelaskan bahwa yang dimaksud program sekolah gratis itu adalah bukan hanya sekolah negeri tetapi juga swasta hingga jenjang SMA/SMK/MA.
Kemudian, Ade menyampaikan juga bahwa realisasi sekolah gratis akan sulit dicapai karena keterbatasan anggaran. Ia menambahkan bahwa menggratiskan seluruh sekolah swasta akan membutuhkan dana yang sangat besar.
“Coba kita hitung anggaran kita Rp 12 triliun, sekolah swasta itu variatif biayanya. Coba kita bayangkan ketika biaya masuk swasta Rp 12 juta, mau digratiskan, apakah cukup Rp 12 triliun, tidak mungkin, ini nggak cukup anggarannya,” tanya Ade ke Dimyati saat debat ketiga Pilkada Banten, Rabu (20/11/2024).
Ia menyatakan, bahwa memberikan beasiswa untuk siswa di sekolah swasta merupakan program yang lebih efektif dibandingkan dengan menggratiskan biaya sekolah bagi semua sekolah swasta.
“Maka kalau program kami jelas, negeri sudah gratis, swastanya kita subsidi, kasih beasiswa sebanyak yang didapatkan yang di negeri,” jelasnya.
“Jadi, di sini soal gratis jangan hanya jargon-jargon belaka, tetapi tidak dihitung dampaknya, harus ada kejelasan. Kita juga harus menambah, bagaimana kami menambah ruang kelas baru, itu juga solusi, bagaimana menambah sekolah baru, itu juga solusi,” sambungnya.
Dimyati pun merespons pertanyaan Ade dengan menegaskan bahwa pendidikan merupakan hak setiap anak di Banten. Oleh karena itu, ia menyatakan komitmennya untuk menggratiskan biaya sekolah di sekolah swasta.
“Pendidikan itu adalah pelayanan dasar, dan ini hak dari pada anak-anak kita, tanya anak-anak mau gratis, apa mau dibantu begitu saja, tanya masyarakat Banten mau gratis apa begitu saja? Maka kami di sini solusinya, kami akan gratiskan coba ajah nanti Bu Airin-Pak Ade, kami jadi gubernur gratis itu, dan ini wajib harus diberikan kepada seluruh anak-anak kita,” respon Dimyati menanggapi Ade Sumardi.
“Yang negeri gratis, yang swasta enggak, kok tega? Sedangkan zonasi sekolah swasta itu membantu pemerintah, membantu negara, kenapa? Untuk mencerdaskan anak bangsa, kok saudara-saudara enggak setuju digratiskan? Ini, lho, gratis,” sambungnya.
Menurutnya, program sekolah gratis diperlukan untuk menghilangkan kesenjangan antara sekolah negeri dan swasta. Ia juga mengungkapkan keheranannya terhadap Ade Sumardi yang tidak mendukung kebijakan sekolah gratis tersebut.
“Terjadi disparitas yang negeri gratis yang swasta nggak, kok tega, sedangkan sekolah swasta membantu pemerintah, membantu negara untuk mencerdaskan anak bangsa, kok saudara tidak setuju digratiskan. Kami berjanji, kami bersumpah pendidikan gratis Wajar Dikdas 12 tahun berlaku semua,” tuturnya.
TintaOtentik.Co - Program Makanan Bergizi Gratis di Tangerang Selatan berjalann dari bulan Januari 2025. Sampai…
TintaOtentik.Co - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang resmi menandatangani kontrak kerja…
TintaOtentik.Co - Pemerintah Kota Tangsel melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi(DSDABMBK)…
TintaOtentik.Co - Pilot Project Integrasi Nomor Identifikasi Bidang (NIB) dan Nomor Objek Pajak (NOP) sudah…
TintaOtentik.Co - Warga Witana Harja Pamulang bersama Kuasa Hukum melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan…
TintaOtentik.Co - Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Tangerang Selatan…