Panglima TNI Resmikan Satuan Siber, Rekrut Anggota dari Masyarakat Sipil

TintaOtentik.co – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meresmikan Satuan Siber Indonesia yang bertujuan memperkuat pertahanan di dunia digital. Melalui unggahan di akun Instagram ctd.insider pada Minggu (9/2/2025), disebutkan bahwa satuan ini sudah mulai beroperasi.  

“Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, mengatakan bahwa Satuan Siber milik TNI sudah mulai beroperasi,” tulis *ctd.insider*.  

Menariknya, personel satuan ini direkrut dari masyarakat sipil yang memiliki keahlian khusus di bidang teknologi informasi, termasuk para peretas atau *hacker*.  

“Saya sudah membentuk Satuan Siber di mana saya rekrut dari hacker-hacker dan masyarakat yang memiliki kemampuan siber,” kata Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto, dalam rapat bersama Komisi I DPR RI.  

Dalam forum yang sama, Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie Sjamsoeddin menegaskan bahwa jumlah personel satuan siber ini tidak terlalu banyak, sebab yang diutamakan adalah keahlian mereka.  

“Teknologinya yang penting. Orang yang diperlukan sedikit,” ujar Sjafrie.  

Satuan Siber ini berbeda dengan matra utama TNI seperti Angkatan Darat, Laut, dan Udara. Proses perekrutannya pun tidak mengikuti prosedur seperti calon prajurit TNI pada umumnya. Selain itu, satuan ini tidak memiliki kepala staf seperti KASAD, KASAL, atau KASAU.  

Pembahasan mengenai pembentukan satuan ini sebenarnya telah dilakukan sejak lama. Salah satu inisiatifnya berasal dari Presiden RI ke-7, Joko Widodo, yang pernah memerintahkan Panglima TNI untuk membentuk satuan siber.  

“Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengakui pihaknya sudah menerima perintah dari Presiden Joko Widodo untuk membentuk Angkatan Siber sebagai matra keempat di institusi TNI,” tulis Antara dalam artikel berjudul “Panglima TNI Akui Sudah Diperintah Presiden Bentuk Angkatan Siber” yang terbit pada 3 September 2024.  

“Saya sudah diperintah Pak Presiden, kemarin juga dari MPR waktu pidato, untuk membuat TNI Angkatan Siber,” kata Agus.  

Meski demikian, terdapat beberapa perbedaan antara satuan siber yang telah dioperasikan saat ini dengan konsep yang diamanatkan oleh Presiden RI.  

“Memang kalau siber itu berbeda dengan satuan lain, mungkin akan lebih banyak orang sipilnya,” tutup Agus.