Nasional

TPA Cipeucang Tak Memadai, Pengelolaan Sampah Energi Listrik di Tangsel Beroperasi Mulai 2028

TintaOtentik.Co – Maharaksa Biru Energi.Tbk (OASA) melalui unit usahanya PT. Indoplas Energi Hijau bersama partner penyedia teknologi yaitu China Tianying Inc hari ini mendapatkan SK Penetapan Pemenang Lelang Tender Pengolahan Sampah Menjadi energi Listrik (PSEL) di kota Tangerang Selatan.

Penyerahan diserahkan langsung oleh Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dalam hal ini adalah Walikota Tangsel Benyamin Davnie di Kantor Walikota Tangsel, yang dimana SK Penetapan tersebut telah dikeluarkan pada tanggal 17 April 2025.

Benyamin menyampaikan Kota Tangerang Selatan akan menjadi tonggak lahirnya pengelolaan sampah perkotaan dengan teknologi modern yang ramah lingkungan di Indonesia.

Investasi pembangunan Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di kota Tangsel ini menelan biaya 2,650 Triliun. Masa pelaksanaan Pembangunan fasilitas PSEL direncanakan akan selesai dalam waktu 2 tahun dengan masa persiapan 1 tahun jadi diharapkan sudah mulai beroperasi pada 2028 dan mulai beroperasi full pada 2029.

Dengan dukungan Pemda setempat beserta Kementrian/Lembaga, jadwal pelaksanakan Pembangunan fasilitas PSEL dapat dilakukan lebih cepat lagi, mengingat pengelolaan sampah ini adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, sehingga fasilitas PSEL ini akan beroperasi secara full komersial pada tahun 2029.

Untuk Masa Operasional sendiri adalah selama 27 tahun, setelah itu fasilitas PSEL akan diserahkan oleh BUP kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan di akhir masa periode kerjasama dengan skema Built Operate Transfer (BOT).

“Pembangunan prasarana pengolahan sampah ini merupakan salah satu bukti komitmen pemerintah daerah dalam membenahi tata-kelola persampahan di kota Tangsel,” ujar Benyamin.

PSEL Cipeucang ini akan mengolah sedikitnya 1.100 ton sampah, menggunakan teknologi MGI atau Moving Grate Incenerator yang dapat mereduksi secara maksimal hampir seluruh sampah yang dihasilkan kota Tangerang Selatan.

PERMASALAHAN SAMPAH DAN SOLUSI

Hingga saat ini, sampah-sampah rumah tangga dan sampah lainnya terus menggunung di TPA Cipeucang. Kendaraan pengangkut sampah berbagai wilayah Kota Tangsel harus antre untuk menurunkan muatan sampah di tempat ini, dengan terus bertambahnya volume sampah, TPA Cipeucang mendapat keluhan dari warga.

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipeucang yang berlokasi di Serpong, Tangsel, Banten, selama ini menjadi satu-satunya tumpuan tempat penampungan dan pengolahan akhir sampah yang berasal dari seluruh wilayah Tangerang Selatan.

“TPA Cipeucang ini sudah penuh dan tidak lagi memadai, karena volume sampah masyarakat terus bertambah. Fasilitas pengolahan sampah yang efektif, teruji dan maksimal dalam pengolahan sampah (Zero Waste) sangat dibutuhkan,” kata Bobby Gafur Umar selaku pimpinan atau ketua konsorsium IEH-CNTY.

Ditambahkannya, PSEL yang akan dibangun ini adalah prasarana modern yang sangat ramah lingkungan.

“Listrik yang dihasilkan oleh PSEL ini adalah listrik yang bersih dan proses dari fasilitas pengolahan sampah ini akan mengikuti standar ramah lingkungan internasional yang tidak menimbulkan dampak kerusakan lingkungan seperti dampak emisi karbon, polusi udara dan dampak bau,” Lanjutnya.

“dijamin tidak mengeluarkan bau apapun dari sampah yang diolah sehingga tidak akan menimbulkan gejolak sosial dari masyarakat setempat,” ujarnya.

Fasilitas ini, menurut Bobby, nantinya akan mampu memproses sedikitnya 1.000 ton sampah, ditambah 100 ton hasil pemilahan dari timbunan sampah lama yang ada di TPA Cipeucang dalam sehari.

Proses pengolahan sampah ini sangat efisien dan maksimal serta dapat mengolah sampah sedikitnya 90% dari sampah yang masuk tanpa proses pemilahan jenis sampah sebagaimana metode pengolahan sampah yang lain yang memerlukan pemisahan sampah yang masih menyisakan problem dari sampah yang tidak terolah.

Pengolahan sampah-lama yang ada di TPA Cipeucang menjadi hal yang sangat penting dalam rangka mengeliminasi pencemaran lingkungan dan resiko kelongsoran serta kebakaran di wlayah tersebut.

Bobby menilai, sudah saatnya daerah Tangerang Selatan, khususnya Serpong, memiliki prasarana dan fasilitas penampungan dan pengolahan sampah yang modern dan ramah lingkungan.

la yakin PSEL Cipeucang ini nantinya akan mampu mengurangi beban TPA yang sudah sangat sesak sampah dan cenderung menjadi lokasi yang tidak sehat.

“Yang jelas, PSEL ini nantinya akan menjadi salah satu fasilitas yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Tangsel. Selain itu, PSEL ini tidak hanya memberikan solusi modern bagi masalah persampahan, tapi juga berkontribusi pada penyediaan energi terbarukan,” ungkap Bobby.

Sebagai tambahan, Pembangunan PSEL senilai 2,650 Triliun ini sepenuhnya merupakan investasi dari investor dan tidak menggunakan dana APBD Pemkot Tangsel.

Bobby menjelaskan, kebijakan energi Indonesia dalam satu dasawarsa mendatang dipastikan akan mengandalkan energi terbarukan, dan akan bertumpu pada ekonomi kerakyatan serta lingkungan. Hal ini akan membawa dampak positif pada kinerja Perseroan.

“Mengolah sampah menjadi energi (waste to energy) yang sejak awal menjadi basis bisnis kami, akan terus dikembangkan. Pengolahan sampah telah menjadi hal yang sangat penting dalam upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan menciptakan nilai tambah dari barang-barang yang sebelumnya dianggap tidak berguna. Dengan pendekatan dan cara yang tepat, pengolahan sampah bisa menjadi sumber pendapatan yang signifikan,” ujar Bobby.

Kerjasama Dengan CNTY-China
Selanjutnya Bobby menjelaskan, proyek modern ini akan dibangun oleh PT Indoplas energi Hijau (OASA) bermitra dengan CNTY (China Tianying Inc), sebuah perusahaan asal China yang juga sudah berpengalaman dalam pengolahan sampah modern diberbagai negara.

“Konsep kerjasamanya menggunakan skema BOT selama 27 tahun konsesi, dengan masa konstruksi tiga tahun,” ujarnya.

CNTY juga merupakan pemegang lisensi teknologi yang akan digqunakan pada proyek tersebut.

Ditambahkannya, teknologi MGI atau Moving Grade Incinerator yang akan diaplikasikan pada proyek ini sudah sangat terbukti mampu mengolah sampah rumah tangga dan jenis sampah lainnya, secara ramah lingkungan.

CNTY sendiri merupakan perusahaan internasional yang bergerak dalam industri perkotaan dan pemulihan sumber daya serta bidang teknologi energi bersih tanpa karbon, termasuk pengolahan limbah menjadi energi.

Laporan: iwanpose

Irfan Kurniawan

Recent Posts

MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

TintaOtentik.Co - Program Makanan Bergizi Gratis di Tangerang Selatan berjalann dari bulan Januari 2025. Sampai…

16 hours ago

Efisiensi Distribusi, Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Melalui Tol Rangkas Bitung

TintaOtentik.Co - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang resmi menandatangani kontrak kerja…

2 days ago

Tinjau Pengerjaan Jalan Griya Loka BSD, Pemkot Tangsel Pastikan Kualitas Bangunan

TintaOtentik.Co - Pemerintah Kota Tangsel melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi(DSDABMBK)…

2 days ago

Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

TintaOtentik.Co - Pilot Project Integrasi Nomor Identifikasi Bidang (NIB) dan Nomor Objek Pajak (NOP) sudah…

3 days ago

Sambangi DPRD Tangsel, Warga Witana Harja Pamulang Geram Lahan Fasos Fasum Dikuasai Oknum Liar!<br>

TintaOtentik.Co - Warga Witana Harja Pamulang bersama Kuasa Hukum melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan…

3 days ago

Ada 193 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan, UPTD PPA Tangsel: Pondok Aren Terbanyak

TintaOtentik.Co - Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Tangerang Selatan…

3 days ago