Facebook-f X-twitter Instagram Youtube
logo-tintaotentik
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • NASIONAL

    MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

    27 July 2025 No Comments

    Efisiensi Distribusi, Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Melalui Tol Rangkas Bitung

    25 July 2025 No Comments

    Tinjau Pengerjaan Jalan Griya Loka BSD, Pemkot Tangsel Pastikan Kualitas Bangunan

    25 July 2025 No Comments

    Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

    24 July 2025 No Comments

    Sambangi DPRD Tangsel, Warga Witana Harja Pamulang Geram Lahan Fasos Fasum Dikuasai Oknum Liar!

    24 July 2025 No Comments
  • SEMUA
    • Artis Dan Entertainment
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Nasional
    • Olahraga
    • Opini
    • Politik
    • Regional
    • Sosial Budaya
  • KONTAK KAMI
  • REDAKSI
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • SEMUA
    • ARTIS DAN ENTERTAINMENT
    • EKONOMI
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • REGIONAL
    • POLITIK
    • OPINI
    • SOSIAL BUDAYA
  • KONTAK KAMI
  • REDAKSI
  • Artis Dan Entertainment
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Hukum
  • Interior
  • Internasional
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Politik
  • Regional
  • Sosial Budaya
Beranda » Regional
Regional

100 Hari Kerja Benyamin-Pilar, Uten Sutendy: Masalah Sampah Masih Jadi Topik Utama Masyarakat

Irfan KurniawanBy Irfan Kurniawan2 June 2025Updated:2 June 2025No Comments5 Mins Read
Facebook Twitter WhatsApp Email Copy Link



TintaOtentik.Co – Budayawan Uten Sutendy memberikan pandangannya perihal progres capaian terukur dalam 100 hari pemerintahan Walikota Tangsel Benyamin Davnie dan Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan.

Bukan hanya kritik atau memuji, budayawan Uten Sutendy menyampaikan sebetulnya di periode ke 2 ini atau gelombang ke 2, pemerintahan benyamin-pilar ini adalah momen yang bagus, artinya secara politik sudah berada di jalur perubahan yang sangat kuat di Banten.

Menurut Uten, perubahan kekuasaan yang di dominasi oleh keluarga atau dinasti termasuk di Tangsel, sekarang sudah mencair. Dimana kekuasaan itu sudah tidak sentralistik lagi.

“Ini artinya apa, Benyamin-Pilar harus lebih profesional lagi. Harus lebih berani dan mandiri lagi, melakukan terobosan-terobosan kebijakan-kebijakan yang sifatnya khusus untuk Kota Tangsel, yang sifatnya lebih ke inovasi,” ujar Uten, ketika diminta pandangaanya, kepada TintaOtentik.Co, Senin, (2/6/2025).

Lanjutnya, kemudian lebih sifatnya perbaikan. perbaikan yang dimaksudkan masalah yang ada di Tangsel, apakah itu infrastruktur, maupun soal kesehatan dan pendidikan di Tangsel, itu momentnya sekarang.

Uten menjelaskan Benyamin-Pilar punya kebebasan dan punya support, support yang besar dari banyak partai dan juga dari masyarakat.

“Nah tetapi kelihatannya momen ini belom dimaksimalkan oleh Benyamin-Pilar sebaik mungkin. Entah ini karna mungkin menyangkut gaya kepemimpinan. Pak Benyamin itu kepemimpinannya soft, Pak Pilar itu lebih banyak manggung, lebih banyak senang dengan beliau punya hobby,” ungkapnya.

“Saya melihat belom banyak menyentuh sisi-sisi subtansial dari problem di Tangsel dalam bentuk memberikan solusi, itu saya belom melihat secara baik. Misalnya soal sampah, soal yang sudah sangat lama, jauh Tangsel sebelum berdiri sampai Tangsel berdiri, sampai Pak Benyamin 2 periode, itu soal sampah belom beres-beres, masalah sampah selalu jadi pembicaraan masyarakat,” menurutnya.

Lalu sambung Uten, soal banjir misalkan, itu juga problem yang justru malah banyak terjadi di era kepemimpinan Benyamin-Pilar, baik era periode pertama dan kedua.

“Kemudian soal korupsi juga soal lama. Sekarang agak terbuka, karna memang secara politik ditingkat lokal maupun nasional sudah berbeda. Artinya kalo kemarin ada terbukanya kasus korupsi di Dinas Lingkungan Tangsel, tidak menutup kemungkinan juga ada di Dinas-dinas lainnya,” ucap Uten.

Artinya kata Uten, ada banyak problem-problem yang sangat krusial di Tangsel ini belom disentuh oleh Benyamin-Pilar secara kebijakan maupun langkah-langkah konkretnya. Mereka belom mampu membentuk brand baru sebagai 2 pemimpin sejoli yang memberi warna baru.

“Jadi masih sama warnanya, ketika tangsel ini dikuasai oleh Provinsi, oleh dinasti. Belom kelihatan beranjak dari hal itu, seolah-olah mungkin secara struktur politik sudah berubah sekarang sudah bukan partai Golkar lagi yang berkuasa atau kekuatan dinasti banten lagi, tetapi juga beralih ke Partai Gerindra atau ke partai lain,” ujarnya.

Kendati demikian, Uten terangkan dari sisi langkah dan kebijakannya saya lihat belom beranjak, belom ada warna baru yang membuat masyarakat itu ada harapan.

“Harusnya periode ini ada momen baru, ada situasi politik yang baru dan itu harusnya lebih berani. Berani itu artinya bukan sekedar galak, tapi ada visioner yang dijalankan, ada visi yang diwujudkan, ada inovasi yang di konkretkan, ada gebrakan yang membanggakan,” papar Uten.

“Apakah itu misalnya mengacu kepada daerah-daerah lain yang mengikuti gaya-gaya Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi, tidak ada salahnya juga. Mengikuti pola-pola yang kepemimpinannya dicantai oleh rakyat, tidak salah juga mencontoh dari hal tersebut,” sebutnya.

Kendati kata Uten, bukan saya menyarankan meniru, setiap orang punya identitas, punya gaya, tinggal tunjukan identitasnya sendiri tanpa harus merasa terikat atau tergantung atau terkungkung, itu yang mesti dilepaskan.

“Saya melihat hari ini masih ada unsur tersebut, contohnya keberanian yang masih terbatas. Benyamin-Pilar kalo mau maju di periode ini harus lepas dari segala kungkungan atau ikatan politik, baik secara struktural maupun emosional,” kata Uten.

Uten jelaskan contohnya Benyamin, beliau sosok Walikota yang punya otoritas penuh yang punya kekuasaan penuh, yang punya sumber daya penuh, beliau harus memanfaatkan maksimal.

“Misalnya juga soal banjir, harus berani melakukan langkah-langkah agresif, bagaimana menggerakan sumber daya masyarakat itu membersihkan sampah disungai-sungai, mengeruk sampah di semua situ-situ yang ada, meruntut dimana sumber-sumber sampah dan kebanjiran itu ada. Sehingga ditemukan sumber masalahnya,” menurut Uten kembali.

Uten menambahkan contoh juga soal kasus sampah cipeucang itu kan, sudah dari dulu, nah sekarang baru ada kerjasama dengan china yang nilainya sekian triliun itu harus transparan. Sebab masyarakat masih bertanya-tanya, kedepannya mau jadi apa. Dari sekian triliun gambarannya mau seperti apa cipeucang, itu harus diberi gambaran lebih konkret masyarakat soal tersebut.

“Terakhir misalnya masalah perparkiran. Ini dari dulu selalu jadi masalah, kalo kemarin terjadi masalah di lahan parkir RSUD Tangsel itu puncak gunung es saja sebetulnya. Karna sebelumnya parkir-parkir masih banyak yang liar, banyak yang dikelola kelompok-kelompok tertentu. Termasuk ditempat strategis, contohnya taman kota 1 dan taman kota 2, banyak kelompok-kelompok tertentu memanfaatkan potensi parkir tersebut,” tutur Uten.

Uten sampaikan masalahnya bagaimana bisa membenahi lahan-lahan parkir itu dengan baik profesional, tapi juga menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat lokal kita yang banyak pengangguran, nah bagaimana hal demikian bisa diperdayakan.

“Misalnya begini secara profesional memang perlu di benahi setiap lahan parkir itu dengan kelola manajemen modern tapi kan tidak harus menyingkirkan masyarakat lokal,” jelas Uten.

“Contohnya kembali parkiran yang dipegang oleh ormas tertentu itu bisa diajak ngobrol lebih dulu. Ini parkir mau di lelang, akan ada perubahan manajemen akan dilelang, kalian kalo tidak profesional akan tergusur, gimana kalo kalian kita kumpulkan, kita temui dengan perusahaan pemenang, anda nanti dilatih, di didik, agar menjadi petugas parkir yang baik, contohnya bisa dilakukan seperti itu. Akan tetapi ini kan sudah dilakukan di Parkir RSUD Tangsel, Jadi pendekatannya lebih kepada kekuasaan, harusnya lebih kepada profesional,” pungkas Uten.

Laporan: iwanpose

100 Hari Kerja Ben-Pilar 100 Hari Kerja Benyamin-Pilar 100 Hari Kinerja Ben-Pilar 100 Hari Kinerja Benyamin-Pilar 100 Hari Pemerintahan Benyamin-Pilar Budayawan Uten Sutendy Kota tangsel Pemkot tangsel Tangsel TintaOtentik.Co
Share. Facebook Twitter WhatsApp Email Copy Link
Previous ArticlePeringati Hari Lahir Pancasila Fraksi PDI Tangsel Wujudkan Perjuangan Nyata?
Next Article 6.181 PPPK Segera Dilantik Juni, BKPSDM Tangsel: Sisanya Tunggu Hasil Seleksi Tahap 2
Irfan Kurniawan

Related Posts

MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

27 July 2025

Efisiensi Distribusi, Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Melalui Tol Rangkas Bitung

25 July 2025

Tinjau Pengerjaan Jalan Griya Loka BSD, Pemkot Tangsel Pastikan Kualitas Bangunan

25 July 2025

Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

24 July 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Social Media
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
Baca Juga
Gaya Hidup

MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

By Irfan Kurniawan27 July 20250

TintaOtentik.Co – Program Makanan Bergizi Gratis di Tangerang Selatan berjalann dari bulan Januari 2025. Sampai…

Efisiensi Distribusi, Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Melalui Tol Rangkas Bitung

25 July 2025

Tinjau Pengerjaan Jalan Griya Loka BSD, Pemkot Tangsel Pastikan Kualitas Bangunan

25 July 2025

Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

24 July 2025
logo-tintaotentik
Facebook-f X-twitter Instagram Youtube
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • KONTAK KAMI

Copyright @ 2024 Tintaotentik. All right reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.