Facebook-f X-twitter Instagram Youtube
logo-tintaotentik
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • NASIONAL

    MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

    27 July 2025 No Comments

    Efisiensi Distribusi, Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Melalui Tol Rangkas Bitung

    25 July 2025 No Comments

    Tinjau Pengerjaan Jalan Griya Loka BSD, Pemkot Tangsel Pastikan Kualitas Bangunan

    25 July 2025 No Comments

    Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

    24 July 2025 No Comments

    Sambangi DPRD Tangsel, Warga Witana Harja Pamulang Geram Lahan Fasos Fasum Dikuasai Oknum Liar!

    24 July 2025 No Comments
  • SEMUA
    • Artis Dan Entertainment
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Nasional
    • Olahraga
    • Opini
    • Politik
    • Regional
    • Sosial Budaya
  • KONTAK KAMI
  • REDAKSI
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • SEMUA
    • ARTIS DAN ENTERTAINMENT
    • EKONOMI
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • REGIONAL
    • POLITIK
    • OPINI
    • SOSIAL BUDAYA
  • KONTAK KAMI
  • REDAKSI
  • Artis Dan Entertainment
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Hukum
  • Interior
  • Internasional
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Politik
  • Regional
  • Sosial Budaya
Beranda » Ekonomi
Ekonomi

Bank Dunia Dukung Reformasi dan Pembangunan Berkelanjutan Indonesia Lewat Pendanaan Rp34,7 Triliun

SulisBy Sulis24 June 2025Updated:24 June 2025No Comments5 Mins Read
Facebook Twitter WhatsApp Email Copy Link

TintaOtentik.co – Bank Dunia menyetujui dua skema pembiayaan besar dengan total nilai mencapai US$2,13 miliar atau sekitar Rp34,7 triliun, sebagai bagian dari dukungan terhadap ambisi Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045. Investasi ini ditujukan untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja, penguatan sektor energi terbarukan, serta reformasi sektor keuangan.

Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Manuela V. Ferro, menyatakan bahwa bantuan ini merupakan bentuk komitmen konkret lembaganya dalam mendukung agenda prioritas pembangunan Indonesia.

“Reformasi dan investasi yang kami dukung dengan paket ini akan membantu Indonesia mencapai prioritas utamanya, menciptakan lapangan kerja, serta memperluas akses energi di salah satu ekonomi terbesar dan paling dinamis,” ujar Ferro dalam keterangan resminya, Rabu (18/6/2025).

Adapun bantuan tersebut terbagi dalam dua program utama. Pertama, pinjaman kebijakan pembangunan (development policy loan) sebesar US$1,5 miliar melalui skema Indonesia Productive and Sustainable Investment Development Policy Loan.

Pembiayaan ini difokuskan pada penguatan struktur keuangan nasional, termasuk melalui digitalisasi layanan keuangan, perluasan pasar modal, dan upaya peningkatan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim maupun bencana alam.

Lebih lanjut, program ini juga diarahkan untuk mendorong adopsi energi terbarukan dengan mengurangi hambatan regulasi seperti syarat konten lokal, menyelaraskan kebijakan kawasan industri dengan standar lingkungan global, serta memperkenalkan mekanisme land value capture guna menarik keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur.

Program kedua yang juga disetujui adalah Sustainable Least-Cost Electrification-2 (ISLE-2),yang fokus pada peningkatan akses listrik untuk sekitar 3,5 juta penduduk di Kalimantan dan Sumatera. Program ini mencakup pembangunan pembangkit listrik energi surya dan angin dengan kapasitas total 540 megawatt. Dengan implementasi proyek ini, diharapkan biaya listrik akan menurun setidaknya 8%, serta memberikan kontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca hingga 10%.

Skema ISLE-2 didanai oleh pinjaman Bank Dunia (melalui International Bank for Reconstruction and Development/IBRD) sebesar US$600 juta, dan hibah tambahan senilai US$28 juta yang berasal dari mitra internasional, termasuk pemerintah Inggris dan Green Climate Fund. Pendanaan dilakukan menggunakan model blended finance dan programmatic loan, dengan suku bunga rendah dan berbagai insentif untuk menarik partisipasi investasi swasta hingga US$345 juta atau setara Rp5,6 triliun ke sektor energi bersih.

Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Carolyn Turk, menegaskan bahwa dampak dari program ini akan meluas, tidak hanya dalam bentuk akses listrik, namun juga dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.

“Operasi ini diproyeksikan meningkatkan mata pencaharian, termasuk melalui elektrifikasi bisnis yang dipimpin oleh perempuan,” jelas Turk.

Bank Dunia menilai, paket dukungan ini selaras dengan strategi pembangunan nasional terbaru Indonesia yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, perluasan akses energi yang inklusif, serta reformasi di sektor keuangan untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kompetitif. Pemerintah sendiri telah membentuk komite deregulasi untuk memastikan berbagai reformasi tersebut berjalan optimal.

Bank Dunia menyetujui dua skema pembiayaan besar dengan total nilai mencapai US$2,13 miliar atau sekitar Rp34,7 triliun, sebagai bagian dari dukungan terhadap ambisi Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045. Investasi ini ditujukan untuk memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja, penguatan sektor energi terbarukan, serta reformasi sektor keuangan.

Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Manuela V. Ferro, menyatakan bahwa bantuan ini merupakan bentuk komitmen konkret lembaganya dalam mendukung agenda prioritas pembangunan Indonesia.

“Reformasi dan investasi yang kami dukung dengan paket ini akan membantu Indonesia mencapai prioritas utamanya, menciptakan lapangan kerja, serta memperluas akses energi di salah satu ekonomi terbesar dan paling dinamis,” ujar Ferro dalam keterangan resminya, Rabu (18/6/2025).

Adapun bantuan tersebut terbagi dalam dua program utama. Pertama, pinjaman kebijakan pembangunan (development policy loan) sebesar US$1,5 miliar melalui skema Indonesia Productive and Sustainable Investment Development Policy Loan.

Pembiayaan ini difokuskan pada penguatan struktur keuangan nasional, termasuk melalui digitalisasi layanan keuangan, perluasan pasar modal, dan upaya peningkatan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim maupun bencana alam.

Lebih lanjut, program ini juga diarahkan untuk mendorong adopsi energi terbarukan dengan mengurangi hambatan regulasi seperti syarat konten lokal, menyelaraskan kebijakan kawasan industri dengan standar lingkungan global, serta memperkenalkan mekanisme land value capture guna menarik keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur.

Program kedua yang juga disetujui adalah Sustainable Least-Cost Electrification-2 (ISLE-2),yang fokus pada peningkatan akses listrik untuk sekitar 3,5 juta penduduk di Kalimantan dan Sumatera. Program ini mencakup pembangunan pembangkit listrik energi surya dan angin dengan kapasitas total 540 megawatt. Dengan implementasi proyek ini, diharapkan biaya listrik akan menurun setidaknya 8%, serta memberikan kontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca hingga 10%.

Skema ISLE-2 didanai oleh pinjaman Bank Dunia (melalui International Bank for Reconstruction and Development/IBRD) sebesar US$600 juta, dan hibah tambahan senilai US$28 juta yang berasal dari mitra internasional, termasuk pemerintah Inggris dan Green Climate Fund. Pendanaan dilakukan menggunakan model blended finance dan programmatic loan, dengan suku bunga rendah dan berbagai insentif untuk menarik partisipasi investasi swasta hingga US$345 juta atau setara Rp5,6 triliun ke sektor energi bersih.

Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Carolyn Turk, menegaskan bahwa dampak dari program ini akan meluas, tidak hanya dalam bentuk akses listrik, namun juga dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal.

“Operasi ini diproyeksikan meningkatkan mata pencaharian, termasuk melalui elektrifikasi bisnis yang dipimpin oleh perempuan,” jelas Turk.

Bank Dunia menilai, paket dukungan ini selaras dengan strategi pembangunan nasional terbaru Indonesia yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, perluasan akses energi yang inklusif, serta reformasi di sektor keuangan untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kompetitif. Pemerintah sendiri telah membentuk komite deregulasi untuk memastikan berbagai reformasi tersebut berjalan optimal.

Ekonomi Global Ekonomi Indonesia Infrastruktur Indonesia Pembangunan Indonesia Prabowo program prabowo TintaOtentik.Co world bank World Bank Beri Dana ke Indonesia World bank gelontorkan dana untuk Indonesia
Share. Facebook Twitter WhatsApp Email Copy Link
Previous ArticleDiduga Tak Berizin, Pembangunan Gudang Mobil Listrik BYD di Tangsel Ditolak Warga Cipayung
Next Article Penyelidikan Dugaan Korupsi Kuota Haji Dimulai, KPK Terima Lima Laporan
Sulis

Related Posts

MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

27 July 2025

Efisiensi Distribusi, Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Melalui Tol Rangkas Bitung

25 July 2025

Tinjau Pengerjaan Jalan Griya Loka BSD, Pemkot Tangsel Pastikan Kualitas Bangunan

25 July 2025

Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

24 July 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Social Media
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
Baca Juga
Gaya Hidup

MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

By Irfan Kurniawan27 July 20250

TintaOtentik.Co – Program Makanan Bergizi Gratis di Tangerang Selatan berjalann dari bulan Januari 2025. Sampai…

Efisiensi Distribusi, Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Melalui Tol Rangkas Bitung

25 July 2025

Tinjau Pengerjaan Jalan Griya Loka BSD, Pemkot Tangsel Pastikan Kualitas Bangunan

25 July 2025

Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

24 July 2025
logo-tintaotentik
Facebook-f X-twitter Instagram Youtube
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • KONTAK KAMI

Copyright @ 2024 Tintaotentik. All right reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.