TintaOtentik.co – Dinas Pariwisata (Dispar) bersama Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan simulasi pemadaman gedung tinggi. Namun, Damkar Tangsel mengatakan fasilitas armada masih perlu ditingkatkan.
Simulasi dilaksanakan pada Senin, 24 Juni 2024. Hal ini juga dilakukan dalam rangka memberikan edukasi kepada pemilik hotel tentang bagaimana langkah untuk melakukan evakuasi jika terjadi peristiwa yang tidak diinginkan, salah satunya kebakaran.
Kepala Dispar Tangsel, Heru Sudarmanto mengatakan, kegiatan edukasi dan sosialisasi merupakan bentuk evaluasi dari terbakarnya Hotel All Nite & Day Alam Sutera.
Dengan adanya simulasi pemadaman gedung tinggi ini, ia berharap agar peristiwa yang merenggut tiga nyawa karyawan hotel tidak kembali terjadi di kemudian hari.
“Kedepan kita sudah komitmen dan sudah merumuskan ada satu tim bersama yang nantinya melakukan evaluasi terkait dengan standarisai dan perizinan,” kata Heru di Swiss-Belhotel Serpong,
Simulasi pemadaman gedung tinggi yang mencakup kegiatan edukasi dan sosialisasi ini dihadiri oleh manajemen seluruh hotel yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
Heru menyebut, secara perizinan, setiap hotel yang ingin dibangun dan beroperasi harus memenuhi sertifikasi CHSE atau Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment Sustainability (kelestarian lingkungan).
“Kalau dari sisi perhotelan kalau kita namanya CHSE, jadi nanti kita akan periksa juga, nanti kita ajak teman-teman dinas terkait untuk pemeriksaan hal tersebut,” terangnya.
Lalu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Tangsel, Ahmad Dohiri mengatakan, dalam simulasi pemadaman gedung tinggi saat kebakaran ini sangat penting diberikan kepada para manajemen hotel.
“Hari ini adalah momentum yang baik untuk menyampaikan bagaimana sih tanggung jawab dan kewajiban para pemilik atau pengguna gedung dalam konteks pengamanan gedung itu sendiri,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, dalam Peraturan Daerah (Perda) Tangsel nomor 4 tahun 2015 tentang Manajemen Pencegahan Kebakaran setiap gedung wajib memenuhi standar proteksi kebakaran.
Namun, Ahmad Dohiri mengakui fasilitas armada Damkar Tangsel setelah melakukan simulasi ini masih perlu ditingkatkan.
“Ya armada cukup memadai tapi masih harus perlu ditingkatkan,” terangnya.
Ia pun mengatakan, terdapat armada yang paling bagus dengan spesifikasi dapat menampung 10,000 liter, tetapi sayangnya, Damkar Tangsel hanya memiliki 1 armada yang kompeten seperti yang dijelaskan.
“Untuk kemampuan armada Damkar, kita memang memiliki armada yang paling bagus saat ini adalah yang 10.000 liter dengan water canon, bisa menggapai hingga 15 lantai,” jelasnya.
“Tapi mobil 10,000 liter ini hanya ada satu, sisanya yang memiliki kapasitas 3,000 dan 5,000,” sambungnya.
Selain itu, armada Damkar Tangsel yang dipunya saat ini mampu menjangkau lokasi kebakaran hingga ketinggian mencapai 100 meter.
“Kalau kita ingin naik lagi ke lantai yang lebih tinggi kita punya mobil bronto skylift yang notabennya bisa menarik pasukan kita naik diangka 34 meter ke atas, lalu kita tembak lagi melalui selang diangka hingga 60 meter berarti ketinggian 100 meter masih bisa kita padamkan,” tukasnya.