Categories: InternasionalPolitik

Di Forum SPIEF Rusia, Prabowo Tegaskan Setiap Negara Perlu Miliki Filosofi Ekonomi Sendiri


TintaOtentik.Co – Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa banyak negara di Asia Tenggara cenderung mengikuti kekuatan terbesar dan terkuat di dunia.

Hal tersebut merupakan kesalahan besar bagi banyak negara tersebut. Menurutnya, setiap negara perlu memiliki kebijakan ekonomi dan filosofi ekonominya sendiri.

“Setiap negara perlu memiliki kebijakan ekonomi dan filosofi ekonominya sendiri. Salah satu kesalahan besar banyak negara di Asia Tenggara adalah kita cenderung selalu mengikuti kekuatan terbesar dan terkuat di dunia,” ujar Prabowo saat berbicara di St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (20/6/2025).

Kepala Negara menuturkan bahwa fenomena tersebut menciptakan dominasi pada filosofi pasar bebas klasik kapitalis neoliberal dalam 30 tahun terakhir.

“Dan elite Indonesia mengikuti filosofi ini. Dan karenanya, menurut saya, kita belum berhasil menciptakan lapangan bermain yang setara bagi semua rakyat kita,” tutur Prabowo.

Karena filosofi itulah, kekayaan banyak dipegang oleh segelintir pihak saja. Di Indonesia, misalnya, kekayaan berkelindan hanya pada 1 persen kalangan.

Padahal, kata dia, Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen selama tujuh tahun berturut-turut.

“Ya, 5 persen dalam tujuh tahun, tetapi kita belum berhasil mencapai apa yang disebut trickle down effect. Kekayaan tetap berada di atas kurang dari 1 persen (kelompok masyarakat). Dan ini bukan rumus untuk mencapai kesuksesan, menurut pendapat saya,” beber Prabowo.

Oleh karenanya, lanjut Prabowo, masing-masing negara harus mengikuti filosofi ekonominya sendiri, yang selaras dan dapat diterima oleh budaya serta latar belakang masing-masing negara.

Sebab karena itu, ia telah memilih jalan kompromi, yaitu jalan sosialisme terbaik dan kapitalisme terbaik, bukan sosialisme murni ataupun kapitalisme murni.

“Sosialisme murni, kita melihat banyak peluang, dan banyak kasus orang tidak mau bekerja. Kapitalisme murni menghasilkan ketimpangan, menghasilkan hanya sebagian kecil yang menikmati hasil kekayaan,” jelas Prabowo.

“Namun jalan yang kita tempuh adalah jalan tengah. Kita ingin menggunakan kreativitas kapitalisme, inovasi, inisiatif, ya, kita membutuhkannya,” tandas Prabowo.

Laporan: iwanpose

Irfan Kurniawan

Recent Posts

MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

TintaOtentik.Co - Program Makanan Bergizi Gratis di Tangerang Selatan berjalann dari bulan Januari 2025. Sampai…

24 hours ago

Efisiensi Distribusi, Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Melalui Tol Rangkas Bitung

TintaOtentik.Co - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Pemerintah Kabupaten Pandeglang resmi menandatangani kontrak kerja…

3 days ago

Tinjau Pengerjaan Jalan Griya Loka BSD, Pemkot Tangsel Pastikan Kualitas Bangunan

TintaOtentik.Co - Pemerintah Kota Tangsel melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi(DSDABMBK)…

3 days ago

Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

TintaOtentik.Co - Pilot Project Integrasi Nomor Identifikasi Bidang (NIB) dan Nomor Objek Pajak (NOP) sudah…

4 days ago

Sambangi DPRD Tangsel, Warga Witana Harja Pamulang Geram Lahan Fasos Fasum Dikuasai Oknum Liar!<br>

TintaOtentik.Co - Warga Witana Harja Pamulang bersama Kuasa Hukum melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan…

4 days ago

Ada 193 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan, UPTD PPA Tangsel: Pondok Aren Terbanyak

TintaOtentik.Co - Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Tangerang Selatan…

4 days ago