TintaOtentik.Co – PT Pupuk Indonesia mengalokasikan investasi sebesar Rp 116 triliun untuk membangun pabrik pupuk baru di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Hal tersebut untuk meningkatkan kapasitas produksi nasional guna mendukung program prioritas pemerintah dan Kementerian BUMN dalam mencapai swasembada pangan nasional.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menyatakan bahwa pembangunan Kawasan Industri Pupuk Fakfak menjadi strategi utama untuk memperkuat ketahanan pangan.
“Penambahan kapasitas produksi ini penting untuk memastikan ketersediaan pupuk yang dibutuhkan guna mencapai swasembada pangan,” katanya dalam rilis resmi, Rabu (26/3/2025).
Rahmad menyampaikan bahwa keberhasilan Indonesia mencapai swasembada pangan pada 1984 didorong oleh pembangunan industri pupuk, seperti PT Pupuk Sriwidjaja Palembang pada 1959 dan PT Pabrik Iskandar Muda di Aceh pada 1982. Namun, sejak itu belum ada kawasan industri pupuk baru yang dibangun.
“Dengan proyeksi penduduk Indonesia mencapai 324 juta jiwa pada 2045, kebutuhan beras nasional diperkirakan naik menjadi 37 juta ton. Untuk mendukung hal ini, ketersediaan pupuk menjadi kunci utama,” ujarnya.
Rahmad menekankan bahwa pupuk menyumbang 62 persen terhadap produktivitas pertanian. Tanpa pasokan pupuk yang cukup, swasembada pangan sulit diwujudkan.
Investasi ini tidak hanya memperkuat sektor pertanian nasional tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat Fakfak dan Papua Barat, termasuk menciptakan ribuan lapangan kerja, mendorong pembangunan infrastruktur, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Fakfak menyambut baik rencana tersebut. Ia optimis proyek ini akan mempermudah petani lokal dalam mengakses pupuk serta meningkatkan produktivitas sektor pertanian di wilayah tersebut.
Dengan terwujudnya Kawasan Industri Pupuk Fakfak, Indonesia diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani melalui ketersediaan pupuk yang lebih stabil dan terjangkau.
Laporan: Tim