Facebook-f X-twitter Instagram Youtube
logo-tintaotentik
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • NASIONAL

    MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

    27 July 2025 No Comments

    Efisiensi Distribusi, Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Melalui Tol Rangkas Bitung

    25 July 2025 No Comments

    Tinjau Pengerjaan Jalan Griya Loka BSD, Pemkot Tangsel Pastikan Kualitas Bangunan

    25 July 2025 No Comments

    Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

    24 July 2025 No Comments

    Sambangi DPRD Tangsel, Warga Witana Harja Pamulang Geram Lahan Fasos Fasum Dikuasai Oknum Liar!

    24 July 2025 No Comments
  • SEMUA
    • Artis Dan Entertainment
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Nasional
    • Olahraga
    • Opini
    • Politik
    • Regional
    • Sosial Budaya
  • KONTAK KAMI
  • REDAKSI
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • SEMUA
    • ARTIS DAN ENTERTAINMENT
    • EKONOMI
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • REGIONAL
    • POLITIK
    • OPINI
    • SOSIAL BUDAYA
  • KONTAK KAMI
  • REDAKSI
  • Artis Dan Entertainment
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Hukum
  • Interior
  • Internasional
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Politik
  • Regional
  • Sosial Budaya
Beranda » Sosial Budaya
Sosial Budaya

Indonesia Perkuat Kerja Sama di Bidang Sosial Budaya dengan Afrika Selatan

Irfan KurniawanBy Irfan Kurniawan30 May 2024Updated:8 June 2024No Comments2 Mins Read
Facebook Twitter WhatsApp Email Copy Link

TintaOtentik.co – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Cape Town mengelar Focus Group Discussion (FGD) on Socio-Cultural Issues di Castle of Good Hope pada Kamis (30/5/24), dengan tujuan memperkuat kerja sama bidang sosial budaya dengan Afrika Selatan.

Landasan kerja sama ini karena kedekatan sejarah dan budaya antara Indonesia dan Afrika Selatan. FGD tersebut dihadiri sejumlah tokoh masyarakat.

Anggota parlemen Afrika Selatan, hakim, pelaku seni dan industri film, pengacara, general manager dan wartawan Voice of the Cape, akademisi, tokoh agama serta pengusaha juga turut hadir dalam acara tersebut.

FGD juga diikuti delegasi Badan Pengkajian MPR RI yang sedang melakukan kunjungan ke Cape Town untuk pertemuan dengan mitra di sana dan meninjau pelaksanaan pemilu Afrika Selatan pada 29 Mei.

Delegasi MPR RI, Supriyanto, menyampaikan bahwa berdasarkan pengamatan langsung, pemilu di Afrika Selatan telah terorganisir dengan baik.

Sementara itu, pemilik sekaligus kurator Cape Heritage Museum, Ighsaan Higgins menggarisbawahi bahwa leluhur orang Afrika Selatan banyak berasal dari Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Higgins menekankan peran penting Islam yang dibawa pejuang dan ulama Indonesia dalam melawan kolonialisme dan beranggapan pentingnya kerja sama kedua negara di bidang seni, budaya, musik serta film.

FGD menjadi ajang untuk bertukar pandangan mengenai dinamika National Assembly dan Council of Province Afrika Selatan dan pengalaman terkait praktek terbaik dalam penyelenggaraan pemilu, mengingat kedua negara tahun ini baru saja mengelar pesta demokrasi (pemilu Indonesia pada 14 Februari dan pemilu Afrika Selatan pada 29 Mei).

Diskusi sosial budaya tersebut sengaja diselenggarakan di Castle of Good Hope, yakni benteng yang dibangun pada 1666-1679 sekaligus bangunan kolonial tertua di Cape Town. Castle of Good Hope banyak merekam jejak sejarah perjuangan bangsa Afrika Selatan melawan kolonialisme dan keterkaitan sejarah sosial-budaya dengan Indonesia.

Pada kesempatan itu, Tudiono juga menyampaikan bahwa KJRI Cape Town akan menyelenggarakan Pasar Rakyat (Indonesian Folk Market/IFM) pada 9 November dan Festival Film Indonesia pada 10 dan 11 November mendatang.

IFM pertama kali diadakan di Cape Town pada Oktober 2023 dengan menampilkan seni, budaya, kuliner, dan beragam produk Indonesia. acara tersebut mendatangkan 4.695 masyarakat Cape Town dan sekitarnya, menurut pernyataan.

Atas permintaan Pemerintah Kota Mossel Bay (400 km dari Cape Town), diadakan IFM kedua di Mossel Bay yang juga menjadi salah satu segmen peringatan 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Afrika Selatan.

Pada IFM ketiga akan dipertunjukkan tim kesenian Betawi yang akan berkolaborasi dengan grup tari EOAN Group yang dipimpin alumni Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia.

Afrika Selatan berita sosial budaya hubungan bilateral Indonesia Indonesia kerja sama dengan Afrika Selatan kerja sama Indonesia kjri cape town sosial budaya
Share. Facebook Twitter WhatsApp Email Copy Link
Previous ArticleBudisatrio dan Kaesang Maju Sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta 2024
Next Article PKB Tangsel Tegaskan Dukung-Mendukung Calon di Pilkada Keputusan DPP
Irfan Kurniawan

Related Posts

MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

27 July 2025

Ada 193 Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan, UPTD PPA Tangsel: Pondok Aren Terbanyak

24 July 2025

Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan, Fraksi PKB Tangsel: Pemkot Jangan Sekedar Terima Laporan Turun Langsung!

24 July 2025

Telah Ikuti Regulasi BPOM, Laboratorium TNI Produksi Obat Murah untuk Rakyat

23 July 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Social Media
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
Baca Juga
Gaya Hidup

MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

By Irfan Kurniawan27 July 20250

TintaOtentik.Co – Program Makanan Bergizi Gratis di Tangerang Selatan berjalann dari bulan Januari 2025. Sampai…

Efisiensi Distribusi, Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Melalui Tol Rangkas Bitung

25 July 2025

Tinjau Pengerjaan Jalan Griya Loka BSD, Pemkot Tangsel Pastikan Kualitas Bangunan

25 July 2025

Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

24 July 2025
logo-tintaotentik
Facebook-f X-twitter Instagram Youtube
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • KONTAK KAMI

Copyright @ 2024 Tintaotentik. All right reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.