TintaOtentik.Co – Gubernur Jawa Barat kembali melayangkan teguran keras terhadap kondisi Jalan Kalijati yang kian memprihatinkan.
Untuk ketiga kalinya, Dedi Mulyadi turun langsung ke lapangan, merasa geram melihat jalan utama di kawasan tersebut berubah warna menjadi kecoklatan karena tertutup tanah yang terbawa oleh truk-truk besar pengangkut material galian.
“Sudah tiga kali saya peringatkan, tapi tetap saja kondisinya tidak berubah. Jalan ini milik publik, bukan milik pribadi yang bisa seenaknya dipakai tanpa tanggung jawab,” terang Gubernur dalam tinjauannya yang diunggah pada akun TikTok @dedimulyadiofficial, Rabu (17/4/2025).
Menurutnya, aktivitas pengangkutan tanah oleh truk-truk bertonase besar telah merusak kualitas jalan dan menciptakan ketidaknyamanan serius bagi pengguna jalan lainnya.
Selain membuat permukaan jalan kotor dan licin, hal ini juga meningkatkan risiko kecelakaan, terutama bagi pengendara roda dua.
“Pengusaha galian tanah boleh saja mendapat keuntungan, tapi jangan lupakan, mencari untung tidak boleh merugikan hak orang lain. Itu bukan cara hidup di negara Pancasila,” tegasnya.
Gubernur juga menyayangkan bagaimana nilai-nilai gotong royong dan kepedulian sosial yang menjadi ciri khas bangsa perlahan terkikis.
Ia menyoroti ironi yang terjadi di negara lain yang kerap disebut kapitalis atau sekuler, masyarakat justru lebih disiplin dan tertib terhadap aturan.
“Negara lain yang katanya tidak bertuhan, yang katanya hanya mengejar untung, malah bisa hidup lebih tertib dan menghormati hak bersama. Sementara kita, yang mengaku hidup berdasarkan Pancasila dan berketuhanan, malah sering egois. Yang penting nyaman dan untung untuk diri sendiri, meski merugikan banyak orang lainnya,” ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyampaikan peringatan kepada para pengusaha tambang dan galian tanah di wilayah Kalijati dan sekitarnya agar ikut bertanggung jawab dalam menjaga fasilitas umum.
Di antaranya dengan mewajibkan truk-truk pengangkut tanah untuk tidak menumpahkan muatannya di jalan, menggunakan penutup terpal, serta melakukan pembersihan rutin pada akses yang mereka lalui.
“Kalau tidak mau tertib, kami tidak segan mencabut izin operasionalnya. Tidak bisa terus begini. Masyarakat berhak atas jalan yang bersih dan aman,” tegasnya.
Masalah Jalan Kalijati bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga cerminan dari krisis kesadaran sosial.
Dari tinjauan tersebut, Gubernur Dedi Mulyadi meminta untuk menyetop sementara aktivitas tambang galian tanah yang ada di Kalijati, dan harus membersihkan akses jalan gerbang tol Kalijati terlebih dulu.
Laporan: Tim