TintaOtentik.co – Ketua DPR RI, Puan Maharani membuka penunjukan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) baru yang dipilih langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Wakil Menteri Pertahanan, Herindra.
Puan mengatakan penunjukkan Herindra oleh Jokowi itu tertuang dalam surat presiden (Surpres) Nomor R51 tanggal 10 Oktober perihal Permohonan Pertimbangan Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala BIN.
“Jadi sudah diusulkan satu nama dari presiden Jokowi Surpres penggantian Kepala BIN atas nama Pak Herindra,” kata Puan di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (15/10).
Puan mengatakan uji kelayakan dan kepatutan bagi Herindra akan digelar di DPR pada Rabu (16/10) esok.
“Pertimbangan dari DPR itu besok pagi di DPR,” kata dia.
Dengan ini, Herindra akan menggantikan Budi Gunawan yang telah menjabat sebagai Kepala BIN sejak 2016 lalu.
Atas penunjukan ini, Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi memandang penunjukan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M. Herindra sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) adalah harapan baru.
Dilansir dari Kompas.com, Khairul mengatakan penunjukan Herindra ini akan membawa harapan baru bagi BIN itu sendiri.
“Penunjukan Letjen TNI (Purn.) M. Herindra sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) membawa harapan baru bagi lembaga intelijen ini, terutama di tengah tantangan keamanan yang semakin kompleks,” ujarnya
Lanjutnya, Herindra memiliki kombinasi pengalaman militer operasional dan kebijakan strategis yang solid.
Sebab, Herindra berlatarbelakang sebagai mantan Komandan Jenderal Kopassus (Danjen Kopassus) dan Wakil Menteri Pertahanan.
Herindra juga dinilai berperan besar dalam merumuskan kebijakan pertahanan dan modernisasi alutsista selama menjabat Wamenhan di bawah kepemimpinan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
“Pengalaman ini memberinya pemahaman mendalam tentang dinamika keamanan nasional dan kebutuhan strategis Indonesia, menjadikannya sosok yang tepat untuk memimpin BIN,” terang Khairul.