Facebook-f X-twitter Instagram Youtube
logo-tintaotentik
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • NASIONAL

    MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

    27 July 2025 No Comments

    Efisiensi Distribusi, Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Melalui Tol Rangkas Bitung

    25 July 2025 No Comments

    Tinjau Pengerjaan Jalan Griya Loka BSD, Pemkot Tangsel Pastikan Kualitas Bangunan

    25 July 2025 No Comments

    Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

    24 July 2025 No Comments

    Sambangi DPRD Tangsel, Warga Witana Harja Pamulang Geram Lahan Fasos Fasum Dikuasai Oknum Liar!

    24 July 2025 No Comments
  • SEMUA
    • Artis Dan Entertainment
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Nasional
    • Olahraga
    • Opini
    • Politik
    • Regional
    • Sosial Budaya
  • KONTAK KAMI
  • REDAKSI
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • SEMUA
    • ARTIS DAN ENTERTAINMENT
    • EKONOMI
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • REGIONAL
    • POLITIK
    • OPINI
    • SOSIAL BUDAYA
  • KONTAK KAMI
  • REDAKSI
  • Artis Dan Entertainment
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Hukum
  • Interior
  • Internasional
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Politik
  • Regional
  • Sosial Budaya
Beranda » Ekonomi
Ekonomi

Konsep Ekonomi Doi Moi Kunci Sukses Vietnam Jadi Raja ASEAN

SulisBy Sulis12 January 2025Updated:12 January 2025No Comments3 Mins Read
Facebook Twitter WhatsApp Email Copy Link

TintaOtentik.Co – Beberapa tahun terakhir Vietnam sukses menjadi penguasa di ASEAN dan mengalahkan Indonesia di berbagai sektor.

Terbaru, Vietnam menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di ASEAN sepanjang tahun 2024, yakni 7,09%.

Angka ini jauh di atas target pemerintah yang hanya 6,5%, sedangkan Indonesia diprediksi masih bertahan di kisaran 5% untuk pertumbuhan ekonomi 2024. Berbagai pencapaian Vietnam hari ini sebenarnya buah manis dari kebijakan yang dilakukan negara komunis itu sejak 1980-an.

Untuk menjadi wawasan, sejak merdeka pada 2 September 1945, Vietnam menjadi medan perang yang membuatnya jatuh ke dalam jurang kemiskinan. Ketika perang sudah usai di tahun 1976, Vietnam praktis dilanda kesulitan. Angka pengangguran sangat tinggi. Infrastruktur rusak parah.

Inflasi pun mencapai 900%. Banyak orang dilanda kelaparan imbas ketiadaan lahan pertanian. Belum lagi, Vietnam juga harus dilanda embargo banyak negara yang membuatnya makin terkucilkan dalam catur politik global.

Berbagai masalah ini lantas membuat elite Hanoi membuat resep kebijakan ekonomi yang menjadi rahasia kesuksesan Vietnam hari ini. Apa itu?

Konsep Ekonomi Doi Moi


Konsep ekonomi Doi Moi dalam bahasa Indonesia disebut pembaharuan. Ini pertama kali diciptakan pada 1986. Secara harfiah, peneliti Anja Baum dalam “Vietnam Development Success Story and the Unfinished SDG Agenda” (2020) menjelaskan, Doi Moi sebagai transisi ekonomi terpusat ke ekonomi pasar dengan menggabungkan insentif pasar bebas, tapi tidak melupakan fundamental Vietnam sebagai negara komunis-sosialis.

Singkatnya, Doi Moi merupakan perubahan ekonomi ke pasar terbuka, tanpa menghilangkan ciri ekonomi sosialis. Dalam sejarah, kebijakan perubahan ekonomi ke pasar terbuka sebenarnya juga dilakukan oleh Presiden Soeharto tahun 1966 untuk mengatasi masalah ekonomi warisan Presiden Soekarno. Hanya saja, kebijakannya serupa tapi tak sama. Soeharto yang anti-komunis menghapus sama sekali aspek ekonomi berbau komunis.

“Doi Moi membuka ekonomi terpusat yang dimulai dengan reformasi pertanian, membuka pasar bebas dan perdagangan internasional, serta memulai reformasi pro-bisnis,” tulis Anja Baum.

Reformasi pertanian menjadi hal pertama yang diubah pemerintah. Ini terjadi karena 70% orang Vietnam menggantungkan hidup di sektor tersebut. Mulai dari pekerjaan hingga tingginya konsumsi beras.

Secara garis besar, pemerintah melakukan reformasi pertanian lewat subsidi harga-harga terkait pertanian, memberikan tanah kepada para petani, dan membangun irigasi.

Lebih lanjut, peneliti Kosal Path dalam “The Origins and Evolution of Vietnam Doi Moi Policy of 1986” (2020) menyebutkan, setelah pertanian rampung, pemerintah melakukan liberalisasi perdagangan dan membuka pintu seluas-luasnya bagi investor asing dan pengusaha dalam negeri. Pemerintah komunis juga menjamin kepastian berusaha.

Selain itu, negara juga menghapus berbagai hambatan, serta pembebasan wisatawan asing. Lalu, dilakukan juga penguatan sektor fiskal dan makro (lewat devaluasi Dong Vietnam dan pengurangan defisit anggaran), penghapusan birokrasi berbelit, pengentasan kasus korupsi, hingga pengetatan stabilitas politik.

Singkat cerita, tak sampai berpuluh-puluh tahun, Doi Moi langsung membuahkan hasil. Mengutip tulisan diplomat Hong Anh Tuan di Globe Asia, pada 1989, tiga tahun setelah Doi Moi, Vietnam tak lagi krisis beras. Negara bahkan sudah melakukan ekspor 1,4 juta ton beras.

Bahkan, sejarah mencatat, setelahnya negara komunis ini jadi negara pengeskpor beras terbesar di dunia selama bertahun-tahun. Dan salah satu negara tujuannya adalah Indonesia, yang ketika Doi Moi dirilis sudah sejahtera.

Sejak itu pula, Vietnam berhasil mengurangi angka kemiskinan signifikan. Awalnya 70% menjadi 32% pada 2000-an. Lalu, bisnis swasta menggeliat, investasi asing masuk secara deras, APBN melonjak hingga pertumbuhan ekonomi tumbuh pesat.

Sampai akhirnya, itu semua terlihat dalam 5-10 tahun belakangan ini. Negara miskin bernama Vietnam sukses bangkit menjadi ‘raja’ Asia Tenggara. Berbagai pencapaiannya sukses mengalahkan negara-negara lain, termasuk negara angkatan 1945 di Selatan bernama Indonesia.

Meskipun, pada sisi lain, kunci sukses Vietnam, yakni Doi Moi, menghasilkan kapitalisme dan ketimpangan di kalangan penduduk. Alias, sudah bergeser jauh dari ekonomi komunis-sosialis yang jadi fundamental awal.

Laporan: Tim TintaOtentik.Co

Doi Moi Ekonomi Vietnam Konsep Ekonomi Doi Moi Penguasa ASEAN Pertumbuhan Ekonomi Vietnam Raja Asia Tenggara TintaOtentik.Co vietnam Vietnam Kalahkan Indonesia Vietnam Kalahkan RI Vietnam Penguasa ASEAN
Share. Facebook Twitter WhatsApp Email Copy Link
Previous ArticleKabar Gembira untuk Rakyat, Pemerintah Hapus Pungutan BPHTB, PBG, dan PPN Rumah
Next Article Patrick Kluivert: Jairo Riedewald Secepatnya Akan di Naturalisasi
Sulis

Related Posts

MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

27 July 2025

Efisiensi Distribusi, Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Melalui Tol Rangkas Bitung

25 July 2025

Tinjau Pengerjaan Jalan Griya Loka BSD, Pemkot Tangsel Pastikan Kualitas Bangunan

25 July 2025

Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

24 July 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Social Media
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
Baca Juga
Gaya Hidup

MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

By Irfan Kurniawan27 July 20250

TintaOtentik.Co – Program Makanan Bergizi Gratis di Tangerang Selatan berjalann dari bulan Januari 2025. Sampai…

Efisiensi Distribusi, Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Melalui Tol Rangkas Bitung

25 July 2025

Tinjau Pengerjaan Jalan Griya Loka BSD, Pemkot Tangsel Pastikan Kualitas Bangunan

25 July 2025

Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

24 July 2025
logo-tintaotentik
Facebook-f X-twitter Instagram Youtube
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • KONTAK KAMI

Copyright @ 2024 Tintaotentik. All right reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.