Facebook-f X-twitter Instagram Youtube
logo-tintaotentik
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • NASIONAL

    MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

    27 July 2025 No Comments

    Efisiensi Distribusi, Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Melalui Tol Rangkas Bitung

    25 July 2025 No Comments

    Tinjau Pengerjaan Jalan Griya Loka BSD, Pemkot Tangsel Pastikan Kualitas Bangunan

    25 July 2025 No Comments

    Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

    24 July 2025 No Comments

    Sambangi DPRD Tangsel, Warga Witana Harja Pamulang Geram Lahan Fasos Fasum Dikuasai Oknum Liar!

    24 July 2025 No Comments
  • SEMUA
    • Artis Dan Entertainment
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Nasional
    • Olahraga
    • Opini
    • Politik
    • Regional
    • Sosial Budaya
  • KONTAK KAMI
  • REDAKSI
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • SEMUA
    • ARTIS DAN ENTERTAINMENT
    • EKONOMI
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • REGIONAL
    • POLITIK
    • OPINI
    • SOSIAL BUDAYA
  • KONTAK KAMI
  • REDAKSI
  • Artis Dan Entertainment
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Hukum
  • Interior
  • Internasional
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Politik
  • Regional
  • Sosial Budaya
Beranda » Nasional
Nasional

Pemerintah Resmi Gantikan PPDB Zonasi dengan SPMB Jalur Domisili, Tak Bisa pakai KK?

SulisBy Sulis30 January 2025Updated:30 January 2025No Comments4 Mins Read
Facebook Twitter WhatsApp Email Copy Link

TintaOtentik.co – Pemerintah secara resmi menghapus sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berbasis zonasi dan menggantinya dengan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang menggunakan jalur domisili. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Abdul Mu’ti, membenarkan kebijakan ini dan menyebut bahwa dalam SPMB terdapat empat jalur penerimaan, tanpa adanya jalur zonasi.  

“Jadi kami sampaikan bahwa jalur penerimaan murid baru itu ada empat, yang pertama adalah domisili. Ini berdasarkan tempat tinggal murid,” ujar Prof. Mu’ti di Jakarta, Kamis (30/1/2025).  

Lebih lanjut, ia menjelaskan tiga jalur lainnya dalam SPMB, yakni jalur prestasi, afirmasi, dan mutasi.  

“Kemudian yang kedua itu jalur prestasi, yang ketiga jalur afirmasi, yang keempat jalur mutasi,” tambahnya.  

**Persetujuan Presiden Prabowo dan Koordinasi Antar Kementerian**  

Prof. Mu’ti menegaskan bahwa perubahan sistem dari PPDB ke SPMB telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto. Ia juga telah berkomunikasi dengan beberapa menteri terkait, termasuk Menteri Sekretariat Negara dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), guna memastikan kelancaran implementasi kebijakan ini.  

“Kami sampaikan bahwa perancangan ini sudah kami sampaikan kepada Bapak Presiden dan beliau menyatakan setuju dengan substansi dari usulan kami,” jelasnya.  

Ia menambahkan bahwa pihaknya akan segera bertemu dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) untuk membahas dukungan pemerintah daerah dalam pelaksanaan SPMB.  

“InsyaAllah besok pagi jam 7 kami akan bertemu dengan Menteri Dalam Negeri untuk membicarakan bagaimana dukungan dari Kementerian Dalam Negeri, khususnya pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota, agar sistem penerimaan murid baru tahun 2025 dapat berjalan dengan sebaik-baiknya,” tandasnya.  

Perbedaan Antara PPDB dan SPMB

Meskipun konsep jalur penerimaan pada PPDB dan SPMB tampak serupa, terdapat beberapa perbedaan signifikan dalam implementasi sistem baru ini, antara lain:  

1. Penghapusan Sistem Zonasi

Pemerintah mengganti sistem zonasi dalam PPDB dengan jalur domisili pada SPMB 2025. Detail teknis mengenai jalur ini akan dituangkan dalam peraturan menteri, meskipun hingga saat ini regulasi tersebut belum dapat diakses publik.  

2. Perubahan Persentase Jalur Penerimaan  

Proporsi penerimaan melalui masing-masing jalur dalam SPMB akan mengalami perubahan dibandingkan dengan sistem PPDB sebelumnya.  

3. Jalur Prestasi Lebih Luas

Kriteria dalam jalur prestasi tidak hanya mencakup prestasi akademik dan non-akademik, tetapi juga mempertimbangkan pengalaman kepemimpinan siswa, seperti keterlibatan dalam organisasi siswa.  

4. Peningkatan Kuota Jalur Afirmasi

Prof. Mu’ti menyebutkan bahwa kuota untuk jalur afirmasi akan ditingkatkan, dengan fokus pada penyandang disabilitas dan siswa dari keluarga kurang mampu.  

“Jalur afirmasi ini akan memiliki persentase yang lebih tinggi, tetapi tetap ditujukan untuk dua kelompok, yaitu penyandang disabilitas dan siswa dari keluarga yang kurang mampu,” ungkapnya.  

Pencegahan Manipulasi Dokumen Kependudukan

Sebelumnya, pemerintah telah menyiapkan skema baru untuk pelaksanaan PPDB zonasi pada 2025. Staf Ahli Regulasi dan Hubungan Antar Lembaga Kemendikdasmen, Biyanto, menjelaskan bahwa sistem ini tidak lagi mendasarkan penerimaan pada alamat yang tercantum dalam dokumen kependudukan, melainkan berdasarkan domisili aktual siswa.  

“Iya (yang jadikan acuan) tempat tinggalnya,” ujar Biyanto kepada wartawan di Jakarta, Rabu (22/1/2025).  

Ia menambahkan bahwa perubahan ini bertujuan untuk menghindari manipulasi dokumen kependudukan yang kerap terjadi dalam sistem PPDB zonasi sebelumnya.  

“Memang selama ini semuanya kan di, misalnya manipulasi tempat tinggal ya, tiba-tiba ada masuk KK (Kartu Keluarga) yang baru, nah itu kita antisipasi juga,” jelasnya.  

Selain mengganti sistem penerimaan, pemerintah juga mengubah istilah PPDB menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) agar lebih familiar di masyarakat dan lebih mudah dipahami.  

“Namanya diganti SPMB, Sistem Penerimaan Murid Baru,” ungkapnya.  

Kolaborasi Sekolah Negeri dan Swasta

Biyanto menjelaskan bahwa dalam sistem baru ini, sekolah negeri dan swasta akan bekerja sama lebih erat dalam menampung siswa. Jika daya tampung sekolah negeri telah penuh, siswa yang tidak tertampung akan diarahkan ke sekolah swasta dengan biaya yang ditanggung oleh pemerintah daerah (pemda).  

“Jika kapasitas sudah terpenuhi, siswa yang tidak tertampung akan diarahkan ke swasta, dan mereka akan dibiayai pemerintah daerah,” ujarnya.  

Dengan perubahan ini, pemerintah berharap sistem penerimaan siswa baru dapat berjalan lebih adil, transparan, dan mengurangi permasalahan administratif yang sebelumnya muncul dalam PPDB berbasis zonasi.

Abdul Mu'ti berita nasional mendikdas mendikdasmen menteri pendidikan PPDB PPDB Zonasi PPDB Zonasi diganti sistem domisili sekolah sistem zonasi SPMB Domisili
Share. Facebook Twitter WhatsApp Email Copy Link
Previous ArticleTips Memilih Celana Jeans yang Tepat Sesuai Bentuk Tubuh, Agar Tampilan Lebih Menarik
Next Article Celine Evangelista Dapat Gelar Kebangsawanan dari Keraton Solo, Ini Tanggapan dan Janjinya
Sulis

Related Posts

MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

27 July 2025

Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

24 July 2025

Telah Ikuti Regulasi BPOM, Laboratorium TNI Produksi Obat Murah untuk Rakyat

23 July 2025

Prabowo Sindir Keserakahan yang Ada di Indonesia dengan “Serakahnomics”: Siap Tegakkan Undang-Undang!

22 July 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Social Media
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
Baca Juga
Gaya Hidup

MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

By Irfan Kurniawan27 July 20250

TintaOtentik.Co – Program Makanan Bergizi Gratis di Tangerang Selatan berjalann dari bulan Januari 2025. Sampai…

Efisiensi Distribusi, Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Melalui Tol Rangkas Bitung

25 July 2025

Tinjau Pengerjaan Jalan Griya Loka BSD, Pemkot Tangsel Pastikan Kualitas Bangunan

25 July 2025

Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

24 July 2025
logo-tintaotentik
Facebook-f X-twitter Instagram Youtube
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • KONTAK KAMI

Copyright @ 2024 Tintaotentik. All right reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.