TintaOtentik.co – Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten, Yudi Budi Wibowo, memulai kegiatan Reses Masa Persidangan ke-2 pada Senin, 10 Februari 2024, di Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan. Dalam agenda ini, DPRD Provinsi Banten menyerap aspirasi masyarakat, terutama terkait permasalahan klasik yang masih menjadi fokus utama, seperti pendidikan, kemacetan, dan sampah.
“Masalah-masalah ini hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya, dan masih menjadi perhatian utama. Karena ini masih reses pertama di tahun ini, kami belum bisa menyimpulkan secara keseluruhan,” ujar Yudi Budi Wibowo, saat diwawancara TintaOtentik.Co, ditulis Selasa, (11/2/2025).
Dalam pertemuan dengan warga, kemacetan di beberapa titik strategis seperti Jalan Raya Serpong, Stasiun Serpong, dan Stasiun Jombang menjadi sorotan. Menurut Yudi, persoalan ini membutuhkan kolaborasi antara pemerintah provinsi, kota, dan bahkan pusat agar solusi yang diterapkan bisa lebih efektif.

Selain itu, isu sampah juga menjadi perhatian utama. Menurutnya, Pemkot Tangsel tidak bisa mengatasi masalah ini sendirian, sehingga perlu adanya sinergi dengan Pemerintah Provinsi Banten untuk mencari solusi yang lebih komprehensif.
“Kami di DPRD Provinsi Banten mendorong adanya kolaborasi yang intensif antara pemerintah kota, provinsi, dan pusat agar persoalan ini bisa ditangani dengan lebih baik,” tambahnya.
Terkait efisiensi anggaran yang sedang dikaji oleh pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Yudi menegaskan bahwa dampak pemangkasan anggaran kemungkinan besar lebih berpengaruh pada sektor perjalanan dinas dan biaya rapat yang dinilai kurang efektif.
Sehingga pembenahan yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangsel terhadap hasil reses seperti anggaran untuk infrastruktur, pendidikan, dan sektor vital lainnya dipastikan tetap berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan, jadi tidak terpengaruh oleh kebijakan efisiensi anggaran.
“Yang saya dengar berita hari ini sebenarnya DPR RI atas perintah pimpinan itu menunda pembahasan tentang efisiensi anggaran, karena akan di kaji lebih lanjut oleh pemerintah pusat, dari pemangkasan efisiensi ini juga setau saya paling besar itu impact kepada sektor perjalanan dinas, biaya rapat yang tidak efektif,” jelasnya.
“Jadi kalau bicara anggaran untuk infrastruktur dan lain sebagainya, pemerintah punya standart soal itu, bahwa anggaran yang bagus itu misalnya 40% nya untuk infrastruktur, lalu dibagi lagi untuk pendidikan dan sektor lainnya, dan saya fikir tidak akan menganggu jika memang ada hal yang penting untuk dikerjakan oleh pemerintah kota,” sambungnya.
Dalam reses ini, Yudi juga mengunjungi Kelurahan Serua di Kecamatan Ciputat, dengan turut mengundang jaringan masyarakat dari berbagai wilayah di Ciputat.
Reses akan berlangsung selama delapan hari, dengan agenda kunjungan ke beberapa wilayah lain di Tangerang Selatan, termasuk Pamulang, Setu, Serpong, Pondok Aren, dan Serpong Utara.