TintaOtentik.Co – Laboratorium farmasi yang berada di bawah tiga matra TNI akan dikonsolidasikan menjadi satu farmasi pertahanan negara yang memproduksi obat.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan obat-obat itu nantinya akan didistribusikan ke Koperasi Merah Putih. Ia pastikan produksi obat akan mengikuti regulasi dari BPOM.
“Harga obat mahal, sehingga kita memberi obat-obatan atas regulasi dari Badan POM yang dipimpin oleh Pak Taruna Ikrar dengan harga yang murah dan kita pikirkan bagaimana caranya harga murah itu turun lagi menjadi obat-obatan gratis yang diperlukan oleh rakyat,” ungkap Sjafrie pasca penandatangan kesepakatan dengan BPOM di Kantor Kemhan, Jakarta, Selasa (22/7/2025).
Ia mengatakan produksi obat di laboratorium TNI sudah mulai berjalan dan hasilnya sempat dihibahkan ke Koperasi Merah Putih.
Produksi massal akan dilakukan beberapa waktu ke depan. Sjafrie mengatakan obat-obat ini memiliki harga lebih murah dari obat yang beredar di pasaran.
“Tapi langkah berikut, nanti menjelang 5 Oktober, kita akan produksi massal obat-obatan dan kita akan kirim ke desa-desa dengan harga 50 persen lebih murah dari harga pasaran,” terang Sjafrie.
Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan nantinya pihaknya akan membuat sertifikasi bagi laboratorium TNI yang membuat obat.
“Apakah TNI punya kompetensi dan punya kemampuan untuk memproduksi. Jawaban kami jelas, sesuai dengan standar tentu TNI memenuhi syarat untuk itu, dengan suatu model, seperti manufakturing practice-nya nanti laboratorium-laboratoriumnya dan standar produsennya, kita akan sertifikasi. Sertifikasi dalam konteks yang disebut cara pembuatan obat,” kata Taruna.
Laporan: Tim