TintaOtentik.Co – DPRD Banten memastikan mendukung program Sekolah Gratis bagi jenjang SMA, SMK, dan SLB (SKh) Swasta untuk Tahun Ajaran 2025/2026.
Program tersebut dirancang untuk mengatasi tingginya angka putus sekolah di Banten, khususnya pada jenjang pendidikan menengah.
Tujuannya menekan angka putus sekolah, terutama di tingkat SMA, SMK, dan SKh swasta. Sekaligus memberikan kesempatan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa terbebani biaya.
“Kita ingin, bahwa (program) sekolah gratis menjadi solusi dari problem pendidikan di Banten,” ujar Wakil Ketua DPRD Provinsi Banten Yudi Budi Wibowo, di Swiss-Belhotel Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (8/7/2025).
Politisi Gerindra tersebut juga tak memungkiri, indeks pendidikan di Provinsi Banten masih tergolong rendah. Salah satu faktornya tingkat putus sekolah masih tinggi, terutama di jenjang menengah, serta rendahnya kualitas pendidikan secara umum.
“Kita tahu, menurut indeks itu masih banyak anak-anak provinsi Banten itu anak putus sekolah di tingkat SMP,” kata Yudi Budi.
Seluruh fraksi di DPRD Banten dalam waktu dekat bakal membahas anggaran untuk merealisasikan salah satu isu strategis dalam visi Gubernur Banten Andra Soni tersebut.
“Kami dari DPRD terus berkomunikasi dengan pemerintah provinsi. Kita support dari anggaran dan pengawasan,” ujar Yudi Budi.
Program sekolah gratis bertujuan memberikan kesempatan yang sama bagi semua warga Banten, termasuk mereka tidak diterima di sekolah negeri, mendapatkan pendidikan berkualitas di sekolah swasta secara gratis.
Selain itu, program tersebut sebagai upaya umewujudkan keadilan sosial di bidang pendidikan, memastikan bahwa semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan yang layak. “Kita support bersama,” tegas Yudi Budi.
Pemerintah Provinsi Banten telah meluncurkan program sekolah gratis untuk SMA/SMK/SKh swasta di Banten resmi diluncurkan pada tanggal 2 Mei 2025, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Sebanyak 811 sekolah swasta di Banten telah terdaftar dalam program itu.
Laporan: iwanpose