Facebook-f X-twitter Instagram Youtube
logo-tintaotentik
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • NASIONAL

    MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

    27 July 2025 No Comments

    Efisiensi Distribusi, Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Melalui Tol Rangkas Bitung

    25 July 2025 No Comments

    Tinjau Pengerjaan Jalan Griya Loka BSD, Pemkot Tangsel Pastikan Kualitas Bangunan

    25 July 2025 No Comments

    Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

    24 July 2025 No Comments

    Sambangi DPRD Tangsel, Warga Witana Harja Pamulang Geram Lahan Fasos Fasum Dikuasai Oknum Liar!

    24 July 2025 No Comments
  • SEMUA
    • Artis Dan Entertainment
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Nasional
    • Olahraga
    • Opini
    • Politik
    • Regional
    • Sosial Budaya
  • KONTAK KAMI
  • REDAKSI
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • SEMUA
    • ARTIS DAN ENTERTAINMENT
    • EKONOMI
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • REGIONAL
    • POLITIK
    • OPINI
    • SOSIAL BUDAYA
  • KONTAK KAMI
  • REDAKSI
  • Artis Dan Entertainment
  • Ekonomi
  • Hiburan
  • Hukum
  • Interior
  • Internasional
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Politik
  • Regional
  • Sosial Budaya
Beranda » Gaya Hidup
Gaya Hidup

Faktor-Faktor Penghambat Anak dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis

BagasBy Bagas5 February 2025No Comments3 Mins Read
Facebook Twitter WhatsApp Email Copy Link

TintaOtentik.co – Berpikir kritis merupakan keterampilan penting yang perlu dilatih sejak usia dini. Namun, ada berbagai faktor yang bisa menghambat anak dalam mengembangkan kemampuan ini.

Menurut Psikolog Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim, MPsi, terdapat beberapa penyebab utama yang membuat anak kesulitan mengasah keterampilan berpikir kritis. Berikut tiga faktor yang menjadi penghambat utama.

1. Reaksi Negatif dari Lingkungan

Salah satu kendala terbesar dalam membangun kemampuan berpikir kritis anak adalah sikap lingkungan yang kurang mendukung. Prof. Rose Mini menjelaskan bahwa ketika anak berusaha mengekspresikan pemikiran atau perasaannya, reaksi negatif dapat membuat mereka enggan berbicara secara terbuka.

“Misal ketika dia mengatakan ‘aku tadi dapat nilai ulangan yang jelek,’ jika respons dari lingkungan berupa kemarahan atau hal negatif lainnya, anak tidak akan merasa nyaman untuk terbuka lagi di kemudian hari,” ucapnya, Minggu (19/01/2025).

Padahal, kebebasan dalam mengemukakan pendapat tanpa rasa takut sangat penting dalam mengembangkan pola pikir kritis. Jika anak terus-menerus mendapat tanggapan yang menghakimi, mereka akan cenderung menutup diri dan kehilangan kesempatan untuk melatih keterampilan ini.

2. Minimnya Pengalaman dan Pengetahuan

Berpikir kritis membutuhkan dasar informasi yang cukup agar anak mampu menganalisis suatu masalah dengan baik.

“Orang yang bisa berpikir kritis adalah mereka yang memiliki banyak informasi dalam otaknya, yang diperoleh dari pengalaman hidup, apa yang dibaca, dan apa yang dilihat,” jelasnya.

Namun, jika anak tidak memperoleh cukup stimulasi dari lingkungannya—seperti pengalaman baru, bacaan yang bervariasi, atau kesempatan berdiskusi—maka kemampuan berpikir kritis mereka bisa terhambat. Prof. Rose Mini juga menekankan bahwa anak yang hanya diarahkan untuk selalu mengikuti perintah tanpa diberi ruang untuk mempertanyakan atau berdialog akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan pola pikir kritis.

“Jika seorang anak selalu diharuskan untuk menuruti apa yang dikatakan orang tua atau guru, kemampuan berpikir kritisnya bisa melemah,” tambahnya.

3. Tidak Terbiasa Menganalisis Secara Mendalam

Anak yang terbiasa menerima jawaban secara instan tanpa diajak berpikir atau menelaah suatu situasi akan kesulitan dalam mengasah keterampilan berpikir kritis.

“Berpikir kritis tidak selalu berarti mengkritik. Orang yang berpikir kritis akan menunda pengambilan keputusan atau penilaian, karena dia ingin mempertimbangkan lebih dalam situasi yang dihadapi,” terangnya.

Oleh karena itu, peran orang tua dan lingkungan sangat diperlukan untuk membiasakan anak berpikir lebih mendalam. Salah satu caranya adalah dengan menanyakan alasan di balik pendapat mereka, daripada langsung memberikan respons negatif.

“Penting untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap pernyataan anak, tetapi lebih menanyakan detail, seperti apa yang membuat sesuatu terasa tidak enak baginya,” tambahnya.

Dengan membiasakan anak untuk berpikir dan menelaah lebih dalam suatu permasalahan, mereka akan lebih terlatih dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang bermanfaat dalam kehidupan mereka ke depan.

berita gaya hidup Berita lifestyle cara latih anak berfikir kritis cara melatih anak berpikir kritis latihan berfikir kritis parenting TintaOtentik.Co tips parenting
Share. Facebook Twitter WhatsApp Email Copy Link
Previous ArticleKPK Geledah Rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno Terkait Kasus Gratifikasi Rita Widyasari
Next Article Truk Bermuatan Galon Rem Blong di Tol Ciawi, 8 Korban Tewas, 11 Luka-Luka
Bagas

Related Posts

MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

27 July 2025

Efisiensi Distribusi, Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Melalui Tol Rangkas Bitung

25 July 2025

Tinjau Pengerjaan Jalan Griya Loka BSD, Pemkot Tangsel Pastikan Kualitas Bangunan

25 July 2025

Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

24 July 2025
Leave A Reply Cancel Reply

Social Media
  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • YouTube
Baca Juga
Gaya Hidup

MBG Berjalan Normal, SPPG Tangsel: Kejadian SDN 3 Rawa Buntu, Makanan Pagi Dibagikan Murid Sore

By Irfan Kurniawan27 July 20250

TintaOtentik.Co – Program Makanan Bergizi Gratis di Tangerang Selatan berjalann dari bulan Januari 2025. Sampai…

Efisiensi Distribusi, Pembuangan Sampah Tangsel ke Pandeglang Melalui Tol Rangkas Bitung

25 July 2025

Tinjau Pengerjaan Jalan Griya Loka BSD, Pemkot Tangsel Pastikan Kualitas Bangunan

25 July 2025

Tangsel Pilot Project Integrasi, Wamen BPN Klaim Masyarakat Bebas Pungli dan Calo

24 July 2025
logo-tintaotentik
Facebook-f X-twitter Instagram Youtube
  • HOME
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • KONTAK KAMI

Copyright @ 2024 Tintaotentik. All right reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.