TintaOtentik.co – Menteri BUMN Erick Thohir merombak jajaran direksi dan komisaris di lima BUMN menjelang akhir tahun 2024. Perusahaan-perusahaan tersebut meliputi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, dan PT Dahana.
Berikut rincian perubahan di masing-masing perusahaan:
1. Krakatau Steel
Pada 16 Desember 2024, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Krakatau Steel mengesahkan susunan pengurus baru. Muhamad Akbar, sebelumnya Direktur Komersial Krakatau Steel, diangkat sebagai Direktur Utama. Wilgo Zainar menjadi Komisaris Independen, sementara Utomo Nugroho dan Hernowo masing-masing menjabat sebagai Direktur Infrastruktur dan Operasi serta Direktur Komersial, Pengembangan Usaha, dan Portofolio.
2. PT PAL Indonesia
Melalui RUPSLB dan Surat Keputusan Menteri BUMN, sejumlah perubahan dilakukan. Willgo Zainar dan Satriyo Bintoro diberhentikan sebagai anggota direksi, digantikan oleh Wiyono Komodjojo (Direktur Pemasaran), Diana Rosa (Direktur Produksi), dan Briljan Gazalba (Direktur Teknologi). Selain itu, Muhammad Ali diangkat sebagai Komisaris Utama, menggantikan Didit Herdiawan.
3. PT Dirgantara Indonesia (PTDI)
PTDI juga mengalami perombakan, termasuk pengangkatan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Mohamad Tonny Harjono sebagai Komisaris Utama, menggantikan Marsekal (Purn) Fadjar Prasetyo. Untuk posisi direksi, Dena Hendriana ditunjuk sebagai Direktur Produksi, dan Dhias Widhiyati sebagai Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM.
4. PT Pindad
RUPSLB PT Pindad menghasilkan pengangkatan Sigit P. Santosa sebagai Direktur Utama, menggantikan Abraham Mose. Selain itu, Budhiarto dan Atih Nurhayati juga diberhentikan dari jabatan mereka sebagai Direktur Produksi dan Direktur Komersial.
5. PT Dahana
PT Dahana merombak dewan direksi dan komisarisnya. Syaifuddin diberhentikan dari posisi Direktur Utama, digantikan oleh Hary Irmawan. Perubahan lainnya termasuk pengangkatan Wildan Widarman dan Rusdianto sebagai komisaris, serta Mohammad Nur Soddiq dan Abdul Haris Atbaro sebagai Direktur Keuangan dan Direktur Operasi.
Perubahan-perubahan ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas masing-masing BUMN.