TintaOtentik.co – Presiden Indonesia, Joko Widodo, inginkan hilirisasi dapat dijalankan dengan baik demi kesejahteraan dan perekonomian negara. Salah satu hilirisasi yang bisa diterapkan yakni kepada bahan baku kelapa dengan cara mengubah limbahnya menjadi bioenergi dan bioavtur.
Jokowi mengungkapkan hal ini sebelum meresmikan Konferensi dan Pameran Kelapa Internasional (Cocotech) ke-51 di Surabaya, Senin (22/7/2024).
“Hilirisasi dalam rangka ke sana. Saya banyak melihat limbah kelapa sekarang jadi bioenergi, ini penting saya kira ke depan, ini terus bisa dikembangkan. Kemudian kelapa juga bisa jadi bioavtur,” kata Jokowi dalam acara tersebut, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin, (22/7/24).
Lanjutnya, hilirisasi akan menciptakan nilai tambah yang besar. Nilai tambah ini berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja.
Produksi kelapa Indonesia merupakan yang kedua terbesar di dunia, dengan dua wilayah sentra produksi di Sulawesi Utara dan Provinsi Riau.
Jumlah ekspor komoditas ini pun sudah mencapai 1,55 miliar dollar AS. Untuk meningkatkan ekspor, Jokowi juga menekankan hilirisasi.
“(Nilai tambah dari hilirisasi) Itu sangat penting bagi negara kita utamanya dalam penciptaan lapangan kerja,” beber dia.
Selain itu, Jokowi menginginkan peningkatan produksi kelapa di Indonesia. Ia menekankan, kualitas bibit dan metode cara panen sangat berpengaruh terhadap peningkatan produksi kelapa di Indonesia.
Menyiapkan cara panen, kata dia, bisa dilakukan dengan menyiapkan pemetik buat kelapa. Pemetik buah kelapa ini perlu dihitung sesuai keperluan dan luasnya kebun kelapa.
“Kalau kelapanya 20 meter, berapa juta pohon kelapa, berarti berapa orang yang harus disiapkan untuk memetik kelapa itu,” tukasnya.