TintaOtentik.co – Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membagi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjadi tiga kementerian baru, yaitu Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), serta Kementerian Kebudayaan.
Dengan pemisahan ini, anggaran Kemendikbudristek tahun 2025 sebesar Rp 93,6 triliun dibagi untuk ketiga kementerian tersebut.
Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan anggaran sementara tiga kementerian pecahan Kemendikbudristek telah disepakati dalam rapat tertutup bersama Mendikdasmen Abdul Mu’ti serta Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro, Senin (18/11/2024).
Rencananya, pagu anggaran Kemendikbudristek 2025 sebesar Rp 93,6 triliun dibagi untuk tiga kementerian.
“Ya, jadi tadi kalau dari Rp 93 triliun itu, ya, sekitar mungkin Rp 30 triliun sekian di Kemendikdasmen, kemudian ada Rp 50 triliun sekian di Kemendiktisaintek, kemudian Rp2 triliun sekian di Kementerian Kebudayaan,” ucap Hetifah.
Hetifah juga menyebutkan bahwa ketiga kementerian mengajukan tambahan anggaran untuk mendukung program prioritas. Ia mengatakan pihaknya akan mendukung pengajuan yang berdasar.
“Misalnya sekarang ada Wajib Belajar 13 Tahun, otomatis satu tahun ke bawah itu TK atau PAUD, kan kita juga perlu memberikan dukungan, baik itu sarana-prasarananya, gurunya, mungkin juga pengembangan kurikulumnya, dan pelatihan-pelatihan maupun sosialisasinya, pasti itu juga butuh anggaran tersendiri,” jelasnya.
Kemudian, untuk Kemendiktisaintek menerima alokasi anggaran terbesar, yaitu Rp 57 triliun. Anggaran ini direncanakan untuk mendukung perguruan tinggi negeri dan swasta, riset, dosen, serta pengembangan sains.
“Salah satu yang diajukan juga terkait tunjangan kinerja dosen di bawah naungan Kemendikbud,” ucapnya.
Mendiktisaintek Satryo mengatakan rencana anggaran sementara yang disepakati dengan Komisi X DPR yaitu Rp 57 triliun.
“Senilai Rp 57 triliun untuk Kemendiktisaintek,” kata Satryo.
Sebelumnya pada rapat kerja dengan Komisi X DPR, Rabu (6/11/2024), Mendiktisaintek, Satryo Soemantri, menyatakan bahwa salah satu prioritasnya adalah memperjuangkan kenaikan gaji dosen, baik ASN maupun swasta, untuk menciptakan kesetaraan dan menghindari potensi masalah baru. Ia meminta dukungan Komisi X DPR dalam memperjuangkan kebutuhan anggaran ini.